Author
: Indah Young
Genre
: Romance
Pemeran
: Myungsoo (L) sebagai Myungsoo
SongYong sebagai SongYong ( Nama Samaran. Anggap Ia
sebagai
kamu :)
Others : Kim Jong In, Se Hun and BaekHyun (Teman-teman
Myungsoo)
SongYong Part:
Saat itu, aku pergi ke sekolah bersama
temanku yang bernama Myungsoo. Aku masih kelas 5 SD, sedangkan Myungsoo sudah
kelas 1 SMP. Aku dan Myungsoo selalu ke sekolah bareng dengan mengendarai
sepeda kami masing-masing, kebetulan sekolah kami berdekatan.
“Brruukk!” bunyi yang terdengar saat aku
terjatuh bersama sepedaku. Myungsoo yang sedang mengendarai sepedanya
disampingku, langsung datang mendekatiku.
“Song Yong, gwenchana?” Myungsoo melihatku
sambil mengangkatkan sepedaku yang menindis kakiku.
“Kaki kamu sakit ya? Aduh, ngg’ apa-apa, ngg’
apa-apa. Ayo berdiri, jangan nangis! Kaki
kamu ngg’ luka ko’, hanya sedikit merah. Ayo berdiri, ngg’ baik jadi
anak cengeng, ok?” Myungsoo menghapuskan airmataku sambil memegang tanganku
untuk membantuku berdiri.
“Baiklah Oppa...” Aku menjawab bahwa aku
mengerti apa yang dikatakannya, kemudian mengambil sepedaku kembali.
“Naah gitu dong...ayo berangkat!” Myungsoo
mengambil sepedanya dan mengajakku melanjutkan perjalanan ke sekolah.
Beberapa menit perjalanan, akhirnya kami
sampai ke sekolah. Namun, aku yang lebih dulu sampai ke sekolahku. Dan sekitar
4 bangunan lagi dari sekolahku, barulah sekolah Myungsoo.
“Daaa SongYong ! hati-hati ya?” Myungsoo
melambaikan tangannya padaku.
“Daaaa... Oppa juga ...” Aku pun melambaikan
tanganku pada Myungsoo.
Setelah aku menyiapkan sepedaku, bel masuk
kelas pun berbunyi. Aku bergegas masuk kelas dan mengikuti pelajaran dengan
baik. Aku berusaha lulus SD dengan nilai bagus agar aku bisa mengikuti seleksi
untuk masuk SMP favorit, walaupun tempatnya cukup jauh dari daerah tempat
tinggal aku. Aku ingin mandiri dan bisa menjadi anak yang dibanggain oleh kedua
orangtua aku. Aku juga ngg’ boleh jadi anak cengeng seperti yang Myungsoo Oppa
katakan.
Myungsoo part:
Aku sangat mengenal Myungsoo Oppa yang baik hati. Ia termasuk salah satu murid yang
dikenal cerdas di sekolahnya. Ia sering mengikuti kegiatan pramuka dan ia juga
menyukai olahraga. Myungsoo agak telat beberapa detik masuk kelas, namun guru
memaklumi itu dan tidak menegurnya. Myungsoo hanya dipersilahkan masuk dan
mengikuti pelajaran.
Dua jam berlalu, bel istirahatpun berbunyi.
Myungsoo dan temannya yang bernama Kim Jong In mengambil bekal mereka
masing-masing yang ada dalam tas mereka untuk dimakan.
“Myungsoo, tadi kenapa kamu bisa telat
masuk?” Kim Jong In bertanya pada Myungsoo sambil mengunyah makanan yang ada
dalam mulutnya.
“aa? Ngg’ ada apa-apa, tadi saat perjalanan
menuju sekolah, aku jatuh. Jadi, aku istirahat sebentar.” Myungsoo tidak
mengatakan kalau yang jatuh itu adalah aku. Dia malah mengatakan sebaliknya.
Mungkin karena ia tidak ingin menyalahkan orang lain karena telatnya masuk
kelas pagi tadi.
“oooh kirain kenapa. Oya, kita kan ada kerja
kelompok menanam bunga, nanti kamu sms aku ya? Supaya ngg’ ada yang telat ngumpulnya.”
Kim Jong In meminta Myungsoo agar tidak lupa memberitahukannya untuk
mengerjakan tugas kelompok mereka bersama teman lainnya.
“Ok, pasti aku sms, yang pasti kamu tahu kan
kerja kelompok itu hari minggu sore jam 3.00”. Myungsoo menjelaskan pada
temannya sambil memasukkan kembali tempat makanan ke dalam tas.
“Iya,,,iya,,, aku akan ingat.” Kim Jong In
menganggukkan kepalanya.
Setelah masuk satu pelajaran lagi, bel pulang
pun berbunyi. Myungsoo bergegas memakai tasnya dan pergi mengambil sepedanya.
SongYong part:
Bel pulang berbunyi. Aku mengambil tas ransel
pink ku dan keluar untuk mengambil sepeda kesayanganku. Saat aku keluar gerbang
sekolah, ternyata Myungsoo lewat dengan mengendarai sepedanya. Ia kemudian
berhenti menungguku dan mengajakku pulang bareng.
“Ayo’ SongYong ...!” Myungsoo mengajakku
dengan memanggil namaku.
“Iya, iya, tunggu, aku datang...” Aku
langsung mengendarai sepedaku dan pulang bersama Myungsoo.
“Oya, gimana tadi pelajarannya?” Myungsoo
bertanya padaku.
“umm, seperti biasanya, kadang menyenangkan,
tapi kadang juga membosankan gurunya. Tapi, aku tetep sungguh-sungguh ko’
mengikutinya” Aku menjawab pertanyaan Myungsoo.
“Oh baguslah kalau gitu. Oya, aku ada kerja
kelompok menanam bunga hari minggu ini dan tempatnya tidak jauh dari rumah,
kamu mau lihat ngg’?” Myungsoo bertanya lagi padaku.
“Iya,,, boleh. Tapi kamu harus jemput aku di
rumah ya?” Aku pun mengiyakan.
Hari minggu sore pun tiba. Aku mendengar ada
suara seseorang memanggil namaku.
“SongYoung...SongYong,,,! Aku dataang...” Terdengar suara Myungsoo yang memanggilku
dari luar rumah.
“Iya sebentar, aku izin dulu ya?” Aku
langsung menuju ke dapur untuk izin pada ibuku. Ibu mengizinkanku untuk pergi.
Aku pun langsung menuju ke teras rumahku untuk menemui Myungsoo yang sudah
menungguku sejak tadi.
Kami kemudian berangkat menuju tempat kerja
kelompok Myungssoo. Dan setibanya disana, aku hanya duduk melihat Myungsoo yang
menanam bunga bersama Kim Jong In dan 2 orang temannya.
Myungsoo part:
Aku melihat Myungsoo yang sibuk menanam bunga
bersama teman-temannya. Ditengah kesibukannya, Myungsoo memanggilku
disampingnya dan mengajariku menanam bunga yang baik. Saat itu, aku sangat
kaget karena aku merasa ada yang menyentuh dibagian atas telingaku. Dan
ternyata saat aku berbalik, Myungsoo Oppa yang sedang menaruh bunga di atas
telingaku. Aku hanya tersenyum dan melanjutkan kerjaanku belajar menanam bunga. Kemudian, tiba-tiba Myungsoo Oppa memanggilku,
"SongYong...! aaa beautiful..." Myungsoo tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
"really? haha gomawo XD" Aku hanya tertawa dan mengatakan terimakasih XD.
"Nae....." Myungsoo kembali menjawab.
Setelah selesai menanam bunga, Myungsoo
mengajakku untuk mencuci tangan yang tempatnya tidak jauh dari tempat itu.
Setelah itu, Aku, Myungsoo, Kim Jong In dan 2 orang temannya, pergi mencari ice
cream untuk menghilangkan rasa haus kami. Setelah menghabiskan ice cream yang
kami beli, Myungsoo mengajakku pulang.
Beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya
kami pun sampai ke rumahku. Sebenarnya, saat itu Myungsoo ingin langsung
kembali ke rumahnya karena waktu yang sudah menunjukkan pukul 5.00 sore. Namun,
aku melarangnya karena ada sesuatu hal penting yang aku ingin sampaikan
padanya.
To be Continued ... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar