Sabtu, 23 Maret 2013

I Wanna Say That I Love You - PART III

 
Author         :     Indah Young
Genre          :     Romance
Pemeran     :    
Nam Woohyun (Infinite) sebagai Woohyun
Han Seungyeon (KARA) sebagai  Seungyeon
Kim Sung Gyu (Infinite) sebagai  Sunggyu 
dan Pemeran Lainnya... 
 
Ini adalah part ke III , jadi harus baca part I ama part II nya dulu, biar bisa dimengerti ceritanya ^_^ 


Author part :

Seungyeon kini menjadi kekasih Sunggyu dan mereka sering jalan bersama. Dan apa yang terjadi pada Woohyun? Woohyun sangat kesepian karena ia tidak bisa jalan ataupun menghabiskan waktu luangnya bersama Seungyeon. Woohyun sempat berfikir, kenapa ia tidak mengungkapkan perasaannya waktu itu, siapa tau aja Seungyeon juga berperasaan lebih padanya. Tapi semuanya sudah terlambat. Ia (Woohyun) juga tidak mau membuat masalah besar pada Sunggyu. Karena semuanya juga demi kebahagiaan Seungyeon. Woohyun memang berada pada posisi yang sulit saat ini.
Seungyeon terkadang mengunjungi Woohyun di rumahnya dan bertanya, kenapa ia kini jarang bermain ke rumahnya? Apa karena Sunggyu?. Woohyun hanya menjawab kalau dia punya pelajaran tambahan dan sangat sibuk, dan Seungyeon pun memahaminya. Seungyeon pun masih sering menawarkan untuk pergi bersama Woohyun ke sekolah, walaupun mereka sudah tidak seromantis dulu.

Beberapa minggu terakhir ini, Seungyeon ke sekolah bersama Sunggyu. Untuk 3-4 hari kemarin, Seungyeon masih memaklumi kalau Woohyun sakit. Bahkan dia sempat menemaninya saat di rumah sakit. Tapi, ini sudah 2 minggu, dan Seungyeon belum melihat Woohyun keluar rumah.

Setelah pulang sekolah, Seungyeon menolak jalan bersama Sunggyu dengan alasan masih ada yang ingin ia lakukan bersama neneknya. Sunggyu memakluminya dan langsung pamit pulang ke rumahnya.

Seungyeon part :
 
 
Esok siangnya, setelah pulang sekolah tanpa diantar Sunggyu, karena Sunggyu tidak masuk sekolah tanpa menghubunginya dan tanpa ada kabar apapun juga. Seungyeon kemudian langsung mengganti pakaian sekolahnya, dan membersihkan wajahnya kemudian berpakaian seperti biasa. Ia berfikiran untuk menghubungi Woohyun tapi ia takut kalau Woohyun sedang sakit. Akhirnya setelah makan siang, ia memutuskan untuk ke rumah Woohyun. Seungyeon pun lupa untuk menghubungi Sunggyu.

Saat ia mengetuk pintu rumah Woohyun, bersamaan pintu itu di buka oleh Ayah Woohyun yang sedang panik. Seungyeon sangat terkejut dan menanyakan apa yang terjadi.

“Oh,, apa yang terjadi om?”-tanya Seungyeon pada Ayah Woohyun dengan raut wajah khawatir -

“ah~ maaf kalau om membuatmu kaget. Om sedang menunggu ambulans. Penyakit Woohyun sudah sangat parah.”-jawab Ayah Woohyun pada Seungyeon dengan meneteskan air mata-

“Cheongmalyo? Kenapa Woohyun tidak pernah ngomong kalau dia menderita penyakit separah ini? Sebenarnya penyakit Woohyun apa om?”-Seungyeon meminta penjelasan dari Ayah Woohyun hingga tidak bisa menahan air matanya. Untung ia membawa shal yang dipakainya untuk menghapus air matanya-

“sebenarnya dia mengindap penyakit kanker otak. Saat itu, ia tidak bisa memberitahumu karena dia tidak ingin kamu khawatir.”-jawab Ayah Woohyun sambil menenangkan Seungyeon-

Seungyeon menemani Ayah Woohyun menunggu ambulance yang cukup lama entah kenapa ambulance nya belum datang juga. Ia tidak masuk menemui Woohyun, karena Seungyeon ingin membiarkan Woohyun istrahat dan tidak ingin menambah kekhawatiran Woohyun.

Sunggyu part:


Sunggyu terbaring di kamarnya dengan nafas yang lelah, namun mencoba untuk menguatkan dirinya demi ingin bertemu Seungyeon siang itu. Ia mencoba menghubungi Seungyeon dan sukurnya telponnya diangkat ole Seungyeon.
 
“halo! Seungyeon... ” –Sunggyu langsung menyapa Seungyeon melalui telepon dengan suara yang terdengar semangat-

“iya halo Sunggyu! Kamu ko’ ngg’ ada kabar sejak kemarin sore? Kamu baik-baik aja kan?”-Seungyeon khawatir pada Sunggyu-

“Iya aku baik-baik aja. Sekarang aku diperjalan menuju rumah kamu, dan 4 rumah lagi, aku sampe di rumah kamu. Kita ketemu ya?”-kata Sunggyu pada Seungyeon -

“sekarang? Kenapa kamu selalu saja tiba-tiba?”-kata Seungyeon yang sedikit kesal pada Sunggyu yang selalu meminta untuk bertemu secara tiba-tiba-

“emang kenapa? Kamu ngg’ senang?”-ucap Sunggyu sedikit membentak Seungyeon walaupun hanya melalui telepon-

“bukan gitu... kamu jangan salah paham dulu. Ok, aku tunggu depan rumah aku ya?”-Seungyeon mencoba menenangkan Sunggyu-

Sunggyu kemudian memarkir mobilnya dan bertemu Seungyeon. Ia merasa sangat rindu pada Seungyeon, padahal baru sehari ia tidak bertemu dengannya.

“Seungyeon, kita jalan yu’?”-Sunggyu langsung mengajak Seungyeon jalan sambil menarik lembut tangan Seungyeon-

“Andweyo...! aku harus menemani Woohyun di rumah sakit, apa kamu tidak melihat ambulans di depan rumahnya? Kamu gimana sih? Masa’ malah mengajak aku jalan?”-ucap Seungyeon tiba-tiba kesal pada Sunggyu-

“Mianhae,,,, emangnya Woohyun sakit apa? Aku benar-benar ngg’tau kalau Woohyun sakit dan ada ambulans di depan rumahnya...!”-jelas Sunggyu dengan wajah polosnya kepada Seungyeon-

“sudahlah Sunggyu, aku lagi stress, jadi aku harap kamu bisa mengerti. Kamu jangan memelihara sifat cemburu kamu...”-ucap Seungyeon dengan suara agak keras pada Sunggyu-

“Seungyeon ! ko’ kamu jadi sensitif gini? Aku ngomongnya pelan dan baik-baik. Kenapa kamu ngomongnya ngebentak gitu...aku tau, aku tidak sebaik Woohyun, tapi aku berusaha untuk menjadi sebaik Woohyun, apa kamu tidak merasakan perubahan aku? Apa menurutmu tidak ada perubahan dari aku?”-Sunggyu tiba-tiba berbicara dengan nada suara tinggi pada Seungyeon yang sudah salah paham padanya sambil menestak air matanya-

“Jadi kamu .....” -tiba-tiba Seungyeon tidak melanjutkan kata-katanya, karena kaget melihat ada darah yang keluar dari hidung Sunggyu. “ottokhe? Kamu kenapa Sunggyu?” -Seungyeon memegang wajah  Sunggyu, namun Sunggyu melepaskan tangan Seungyeon yang ingin memegang pipinya-

“ngg’... aku baik-baik saaa.....jj” –Sunggyu tidak sempat meneyelesaikan kata-katanya, langsung terjatuh di tanah dan terbentur di mobilnya.

Kejadian ini membuat Seungyeon panik dan tidak tau harus berbuat apa. Ia memanggil neneknya sambil menangis. Karena tidak ada yang bisa membantunya siang itu. Keluarga Woohyun sudah menuju rumah sakit. Mia Ah mencoba mencari HP Sunggyu dan menghubungi orangtua Sunggyu. 

“halo tante, aku Seungyeon dan sekarang aku lagi ama Sunggyu. Tapi dia tiba-tiba terjatuh dan aku harus membawanya di rumah sakit. Tante bisa langsung ke rumah sakit saja.”-Seungyeon menelpon Ibu Sunggyu dan suara Seungyeon tersendak-sendak karena ia berbicara sambil menangis-

“apa? ? ? ok ok , tante akan segera kesana”-Ibu Sunggyu langsung bergegas menuju rumah sakit dan sangat shock mendengarnya-

Nenek Seungyeon juga tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa membantu Seungyeon menggendong Sunggyu ke mobil. Seungyeon kemudian langsung membawa Sunggyu ke rumah sakit, sementara orangtua Sunggyu juga sedang menuju rumah sakit.

Dengan langkah panjang, Seungyeon teriak memanggil dokter, dan ternyata sudah ada bersama Ibu Sunggyu yang lebih dulu tiba di rumah sakit. Ibu Sunggyu hanya bisa menenangkan Seungyeon yang terlihat sangat stress dengan masalah yang ia hadapi. Mereka langsung mengikuti dokter yang membawa Sunggyu ke ruang IGD.
###

Di sebuah kursi memanjang, Ibu Sunggyu mencoba menjelaskan kejadian yang sebenarnya pada Seungyeon, sambil menunggu dokter yang memeriksa Sunggyu. 

“Seungyeon! Sebenarnya, Sunggyu menderita penyakit Kanker hati dan sudah stadium akhir. Ta,a,annte minta mma.a.af karena baru memberitahumu. Ayah Sunggyu juga belum mengetahuinya, karena ia sedang keluar kota dan sibuk dengan pekerjaannya. Dan Sunggyu melarang tante untuk memberitahu siapapun. Tapi tante tidak bisa merahasiakan ini padamu sayang” -Ibu Sunggyu meneteskan airmatanya saat menceritakan keadaan Sunggyu yang sebenarnya pada Seungyeon-

“apaaa? Hiks hiks hiks hiks... Oh Tuhan... kenapa ini bisa terjadi? Aku tidak tau harus berbuat apa? Kenapa harus terjadi pada aku? Aku tidak bisa menanggung beban seberat ini?”-Seungyeon meneteskan air matanya sangat deras sambil menunduk dan menutup mukanya. Matanya sudah sangat membengkak karena menangis-

“kita harus sabar Seungyeon... kita berdo’a saja semoga ada keajaiban untuk Sunggyu”- Ibu Sunggyu memeluk menenangkan Seungyeon sambil memeluknya-

“iya tante... tapi sekarang aku harus ke ruangan teman aku yang sedang di rawat di rumah sakit ini juga.”-izin Seungyeon pada Ibu Sunggyu untuk melihat Woohyun yang juga sedang dirawat di rumah sakit tersebut-

“oh.. ok ok sayang”-Ibu Sunggyu mengizinkan Seungyeon mnjenguk Woohyun sambil menghapus airmata Seungyeon-

Seungyeon dan Woohyun Part :


Di ruang perawatan Woohyun, terlihat sangat sunyi dan tidak ada sedikit suara pun. Ibu dan Ayah Woohyun duduk tanpa semangat. Seungyeon masuk dan duduk di samping Woohyun yang terbaring. Walaupun Woohyun sudah tidak bisa banyak bergerak, tapi ia masih bisa berbicara dan tersenyum pada Seungyeon.

“Seungyeon~ aku sangat merindukanmu...”-Woohyun mengungkapkan perasaan rindunya pada Seungyeon sambil menggigit bibirnya menahan tangisannya-

“Woohyun, kamu jangan membuatkan ku tambah sedih, kamu tau kan kalau aku lebih sedih memikirkan kamu”-jawab Seungyeon pada Woohyun yang coba menahan airmatanya yang jatuh deras di pipinya-

“aku minta maaf karena jarang ke rumahmu.”-ucap Woohyun pada Seungyeon-

“aku ngerti Woohyun...”-Jawab Seungyeon sambil memperbaiki selimut Woohyun-

“Seungyeon! Aku tidak ingin melihatmu sedih seperti ini. Aku akan pergi untuk selama-lamanya Seungyeon, tapi aku akan selalu ada di hati kamu, karena hati aku hanya akan kuberikan untukmu”-ucap Woohyun pada Seungyeon dengan matanya yang mulai membengkak karena airmatanya yang terus keluar-

“kamu ngomong apa Woohyun? ”-Seungyeon shock mendengar ucapan Woohyun-

“dokter sudah menjelaskan semuanya dan aku ikhlas menerimanya. Aku sudah tidak bisa diselamatkan. Makanya aku memanfaatkan waktu sempit ini denganmu. Disekolah saat keluar main, aku menemukan kertas yang sengaja dibuang oleh Sunggyu. Dan tertulis kalau Sunggyu menderita penyakit kanker hati. Karena aku sudah tidak bisa tertolong, aku akan memberikan hatiku padamu melalui Sunggyu. Aku akan bisa merasakan cintamu melalui Sunggyu.”-jelas Woohyun pada Seungyeon sambil tersenyum walau matanya tetap mengeluarkan airmata-

“Jooooe... kamu terlalu baik Woohyun. Katakan kalau semuanya bohong Woohyun! ...”-Seungyeon menangis seakan tidak percaya terhadap semua yang dikatakan Woohyun-

“aku sudah memberitahu dokter yang akan melakukan operasi untuk Sunggyu. Aku hanya ingin kamu menghibur kedua orangtua aku, dan kalau bisa kamu tinggal bersama mereka untuk menggantikanku. Selain itu, jangan beritahu tentang ini pada Sunggyu. Araesso?” -pesan Woohyun pada Seungyeon sambil berusaha tersenyum-

“iya Woohyun,,, aku pasti melakukan itu semua” -Seungyeon memegang erat tangan Woohyun-

Beberapa menit kemudian, datanglah dokter yang akan melakukan operasi pada Woohyun dan Sunggyu. Seungyeon memeluk orangtua Woohyun yang sangat stress dengan kejadian itu. Mereka kemudian mengantar Woohyun sampai ke pintu ruang operasi.

Seungyeon dan Sunggyu part :


Setibanya di ruang perawatan Sunggyu, Seungyeon memberi senyumannya pada Sunggyu dan mendekatinya. 

“gimana keadaan kamu? Sudah membaik?”-tanya Seungyeon pada Sunggyu-

“Iya sudah membaik. Kamu yang sabar ya? Aku sudah tau semuanya dari Ibuku. Setelah aku sembuh. Kita ke pemakaman Woohyun ok?” -uangkap Sunggyu pada Seungyeon sambil meneteskan airmatanya-

“Iya.. sekarang yang penting kamu istrahat dulu... aku akan menemanimu ^^”-jawab Seungyeon sambil tersenyum pada Sunggyu-

Sunggyu langsung memegang tangan Seungyeon dan menciumnya. “Mau kah kamu menikah denganku Seungyeon?” –tanya Sunggyu pada Seungyeon yang masih terbaring-

Kamu ngelamar aku di rumah sakit nih? Hahahaha.. tapi itu yang membuat kamu berbeda dengan yang lain. Tentu aku bersedia menikah denganmu” –ucap Seungyeon pada Sunggyu sambil tertawa-

Sunggyu kemudian berusaha bangun agar bisa memeluk Seungyeon .


The End

Yah,,, Walaupun mungkin bagi yang ngefans ama Woohyun, ending nya kurang menyenangkan. Namun, Woohyun sudah melakukan yang terbaik. Hehehehe So'tau ni Authornya XD. Semoga ceritanya dapat dimengerti ya!!? hehehehe
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar