Author : Indah Young
Genre : Romance
Pemeran :
Nam Woohyun (Infinite) sebagai Woohyun
Han Seungyeon (KARA) sebagai Seungyeon
Kim
Sung Gyu (Infinite) sebagai Sunggyu
dan Pemeran
Lainnya...
Ini adalah part ke III , jadi harus baca part I ama part II nya dulu, biar bisa dimengerti ceritanya ^_^
Author part :
Seungyeon kini menjadi kekasih Sunggyu
dan mereka sering jalan bersama. Dan apa yang terjadi pada Woohyun? Woohyun
sangat kesepian karena ia tidak bisa jalan ataupun menghabiskan waktu luangnya
bersama Seungyeon. Woohyun sempat berfikir, kenapa ia tidak mengungkapkan
perasaannya waktu itu, siapa tau aja Seungyeon juga berperasaan lebih padanya.
Tapi semuanya sudah terlambat. Ia (Woohyun) juga tidak mau membuat masalah
besar pada Sunggyu. Karena semuanya juga demi kebahagiaan Seungyeon. Woohyun
memang berada pada posisi yang sulit saat ini.
Seungyeon terkadang mengunjungi Woohyun
di rumahnya dan bertanya, kenapa ia kini jarang bermain ke rumahnya? Apa karena
Sunggyu?. Woohyun hanya menjawab kalau dia punya pelajaran tambahan dan sangat
sibuk, dan Seungyeon pun memahaminya. Seungyeon pun masih sering menawarkan
untuk pergi bersama Woohyun ke sekolah, walaupun mereka sudah tidak seromantis
dulu.
Beberapa minggu terakhir ini, Seungyeon
ke sekolah bersama Sunggyu. Untuk 3-4 hari kemarin, Seungyeon masih memaklumi
kalau Woohyun sakit. Bahkan dia sempat menemaninya saat di rumah sakit. Tapi,
ini sudah 2 minggu, dan Seungyeon belum melihat Woohyun keluar rumah.
Setelah pulang sekolah, Seungyeon
menolak jalan bersama Sunggyu dengan alasan masih ada yang ingin ia lakukan
bersama neneknya. Sunggyu memakluminya dan langsung pamit pulang ke rumahnya.
Seungyeon part :
Esok siangnya, setelah pulang
sekolah tanpa diantar Sunggyu, karena Sunggyu tidak masuk sekolah tanpa
menghubunginya dan tanpa ada kabar apapun juga. Seungyeon kemudian langsung
mengganti pakaian sekolahnya, dan membersihkan wajahnya kemudian berpakaian
seperti biasa. Ia berfikiran untuk menghubungi Woohyun tapi ia takut kalau Woohyun
sedang sakit. Akhirnya setelah makan siang, ia memutuskan untuk ke rumah Woohyun.
Seungyeon pun lupa untuk menghubungi Sunggyu.
Saat ia mengetuk pintu rumah Woohyun,
bersamaan pintu itu di buka oleh Ayah Woohyun yang sedang panik. Seungyeon
sangat terkejut dan menanyakan apa yang terjadi.
“Oh,, apa yang terjadi om?”-tanya
Seungyeon pada Ayah Woohyun dengan raut wajah khawatir -
“ah~ maaf kalau om membuatmu
kaget. Om sedang menunggu ambulans. Penyakit Woohyun sudah sangat parah.”-jawab
Ayah Woohyun pada Seungyeon dengan meneteskan air mata-
“Cheongmalyo? Kenapa Woohyun
tidak pernah ngomong kalau dia menderita penyakit separah ini? Sebenarnya
penyakit Woohyun apa om?”-Seungyeon meminta penjelasan dari Ayah Woohyun hingga
tidak bisa menahan air matanya. Untung ia membawa shal yang dipakainya untuk
menghapus air matanya-
“sebenarnya dia mengindap penyakit
kanker otak. Saat itu, ia tidak bisa memberitahumu karena dia tidak ingin kamu
khawatir.”-jawab Ayah Woohyun sambil menenangkan Seungyeon-
Seungyeon menemani Ayah Woohyun
menunggu ambulance yang cukup lama entah kenapa ambulance nya belum datang juga.
Ia tidak masuk menemui Woohyun, karena Seungyeon ingin membiarkan Woohyun istrahat
dan tidak ingin menambah kekhawatiran Woohyun.
Sunggyu part:
Sunggyu terbaring di kamarnya
dengan nafas yang lelah, namun mencoba untuk menguatkan dirinya demi ingin
bertemu Seungyeon siang itu. Ia mencoba menghubungi Seungyeon dan sukurnya
telponnya diangkat ole Seungyeon.
“halo! Seungyeon... ” –Sunggyu
langsung menyapa Seungyeon melalui telepon dengan suara yang terdengar
semangat-
“iya halo Sunggyu! Kamu ko’ ngg’
ada kabar sejak kemarin sore? Kamu baik-baik aja kan?”-Seungyeon khawatir pada Sunggyu-
“Iya aku baik-baik aja. Sekarang
aku diperjalan menuju rumah kamu, dan 4 rumah lagi, aku sampe di rumah kamu.
Kita ketemu ya?”-kata Sunggyu pada Seungyeon -
“sekarang? Kenapa kamu selalu
saja tiba-tiba?”-kata Seungyeon yang sedikit kesal pada Sunggyu yang selalu
meminta untuk bertemu secara tiba-tiba-
“emang kenapa? Kamu ngg’
senang?”-ucap Sunggyu sedikit membentak Seungyeon walaupun hanya melalui
telepon-
“bukan gitu... kamu jangan salah
paham dulu. Ok, aku tunggu depan rumah aku ya?”-Seungyeon mencoba menenangkan Sunggyu-
Sunggyu kemudian memarkir
mobilnya dan bertemu Seungyeon. Ia merasa sangat rindu pada Seungyeon, padahal
baru sehari ia tidak bertemu dengannya.
“Seungyeon, kita jalan yu’?”-Sunggyu
langsung mengajak Seungyeon jalan sambil menarik lembut tangan Seungyeon-
“Andweyo...! aku harus menemani Woohyun
di rumah sakit, apa kamu tidak melihat ambulans di depan rumahnya? Kamu gimana
sih? Masa’ malah mengajak aku jalan?”-ucap Seungyeon tiba-tiba kesal pada Sunggyu-
“Mianhae,,,, emangnya Woohyun
sakit apa? Aku benar-benar ngg’tau kalau Woohyun sakit dan ada ambulans di
depan rumahnya...!”-jelas Sunggyu dengan wajah polosnya kepada Seungyeon-
“sudahlah Sunggyu, aku lagi stress, jadi aku harap
kamu bisa mengerti. Kamu jangan memelihara sifat cemburu kamu...”-ucap Seungyeon
dengan suara agak keras pada Sunggyu-
“Seungyeon ! ko’ kamu jadi
sensitif gini? Aku ngomongnya pelan dan baik-baik. Kenapa kamu ngomongnya
ngebentak gitu...aku tau, aku tidak sebaik Woohyun, tapi aku berusaha untuk
menjadi sebaik Woohyun, apa kamu tidak merasakan perubahan aku? Apa menurutmu
tidak ada perubahan dari aku?”-Sunggyu tiba-tiba berbicara dengan nada suara
tinggi pada Seungyeon yang sudah salah paham padanya sambil menestak air
matanya-
“Jadi kamu .....” -tiba-tiba Seungyeon
tidak melanjutkan kata-katanya, karena kaget melihat ada darah yang keluar dari
hidung Sunggyu. “ottokhe? Kamu kenapa Sunggyu?” -Seungyeon memegang wajah Sunggyu, namun Sunggyu melepaskan tangan Seungyeon
yang ingin memegang pipinya-
“ngg’... aku baik-baik saaa.....jj”
–Sunggyu tidak sempat meneyelesaikan kata-katanya, langsung terjatuh di tanah
dan terbentur di mobilnya.
Kejadian ini membuat Seungyeon
panik dan tidak tau harus berbuat apa. Ia memanggil neneknya sambil menangis.
Karena tidak ada yang bisa membantunya siang itu. Keluarga Woohyun sudah menuju
rumah sakit. Mia Ah mencoba mencari HP Sunggyu dan menghubungi orangtua Sunggyu.
“halo tante, aku Seungyeon dan
sekarang aku lagi ama Sunggyu. Tapi dia tiba-tiba terjatuh dan aku harus
membawanya di rumah sakit. Tante bisa langsung ke rumah sakit saja.”-Seungyeon
menelpon Ibu Sunggyu dan suara Seungyeon tersendak-sendak karena ia berbicara
sambil menangis-
“apa? ? ? ok ok , tante akan
segera kesana”-Ibu Sunggyu langsung bergegas menuju rumah sakit dan sangat
shock mendengarnya-
Nenek Seungyeon juga tidak bisa
berbuat apa-apa. Ia hanya bisa membantu Seungyeon menggendong Sunggyu ke mobil.
Seungyeon kemudian langsung membawa Sunggyu ke rumah sakit, sementara orangtua Sunggyu
juga sedang menuju rumah sakit.
Dengan langkah panjang, Seungyeon
teriak memanggil dokter, dan ternyata sudah ada bersama Ibu Sunggyu yang lebih
dulu tiba di rumah sakit. Ibu Sunggyu hanya bisa menenangkan Seungyeon yang
terlihat sangat stress dengan masalah yang ia hadapi. Mereka langsung mengikuti
dokter yang membawa Sunggyu ke ruang IGD.
###
Di sebuah kursi memanjang, Ibu Sunggyu
mencoba menjelaskan kejadian yang sebenarnya pada Seungyeon, sambil menunggu
dokter yang memeriksa Sunggyu.
“Seungyeon! Sebenarnya, Sunggyu
menderita penyakit Kanker hati dan sudah stadium akhir. Ta,a,annte minta
mma.a.af karena baru memberitahumu. Ayah Sunggyu juga belum mengetahuinya,
karena ia sedang keluar kota dan sibuk dengan pekerjaannya. Dan Sunggyu
melarang tante untuk memberitahu siapapun. Tapi tante tidak bisa merahasiakan
ini padamu sayang” -Ibu Sunggyu meneteskan airmatanya saat menceritakan keadaan
Sunggyu yang sebenarnya pada Seungyeon-
“apaaa? Hiks hiks hiks hiks... Oh
Tuhan... kenapa ini bisa terjadi? Aku tidak tau harus berbuat apa? Kenapa harus
terjadi pada aku? Aku tidak bisa menanggung beban seberat ini?”-Seungyeon
meneteskan air matanya sangat deras sambil menunduk dan menutup mukanya.
Matanya sudah sangat membengkak karena menangis-
“kita harus sabar Seungyeon...
kita berdo’a saja semoga ada keajaiban untuk Sunggyu”- Ibu Sunggyu memeluk
menenangkan Seungyeon sambil memeluknya-
“iya tante... tapi sekarang aku
harus ke ruangan teman aku yang sedang di rawat di rumah sakit ini juga.”-izin Seungyeon
pada Ibu Sunggyu untuk melihat Woohyun yang juga sedang dirawat di rumah sakit
tersebut-
“oh.. ok ok sayang”-Ibu Sunggyu
mengizinkan Seungyeon mnjenguk Woohyun sambil menghapus airmata Seungyeon-
Seungyeon dan Woohyun Part :
Di ruang perawatan Woohyun, terlihat sangat sunyi dan
tidak ada sedikit suara pun. Ibu dan Ayah Woohyun duduk tanpa semangat. Seungyeon
masuk dan duduk di samping Woohyun yang terbaring. Walaupun Woohyun sudah tidak
bisa banyak bergerak, tapi ia masih bisa berbicara dan tersenyum pada Seungyeon.
“Seungyeon~ aku sangat
merindukanmu...”-Woohyun mengungkapkan perasaan rindunya pada Seungyeon sambil menggigit
bibirnya menahan tangisannya-
“Woohyun, kamu jangan membuatkan
ku tambah sedih, kamu tau kan kalau aku lebih sedih memikirkan kamu”-jawab Seungyeon
pada Woohyun yang coba menahan airmatanya yang jatuh deras di pipinya-
“aku minta maaf karena jarang ke
rumahmu.”-ucap Woohyun pada Seungyeon-
“aku ngerti Woohyun...”-Jawab Seungyeon
sambil memperbaiki selimut Woohyun-
“Seungyeon! Aku tidak ingin
melihatmu sedih seperti ini. Aku akan pergi untuk selama-lamanya Seungyeon,
tapi aku akan selalu ada di hati kamu, karena hati aku hanya akan kuberikan
untukmu”-ucap Woohyun pada Seungyeon dengan matanya yang mulai membengkak
karena airmatanya yang terus keluar-
“kamu ngomong apa Woohyun? ”-Seungyeon
shock mendengar ucapan Woohyun-
“dokter sudah menjelaskan
semuanya dan aku ikhlas menerimanya. Aku sudah tidak bisa diselamatkan. Makanya
aku memanfaatkan waktu sempit ini denganmu. Disekolah saat keluar main, aku
menemukan kertas yang sengaja dibuang oleh Sunggyu. Dan tertulis kalau Sunggyu
menderita penyakit kanker hati. Karena aku sudah tidak bisa tertolong, aku akan
memberikan hatiku padamu melalui Sunggyu. Aku akan bisa merasakan cintamu
melalui Sunggyu.”-jelas Woohyun pada Seungyeon sambil tersenyum walau matanya
tetap mengeluarkan airmata-
“Jooooe... kamu terlalu baik Woohyun.
Katakan kalau semuanya bohong Woohyun! ...”-Seungyeon menangis seakan tidak
percaya terhadap semua yang dikatakan Woohyun-
“aku sudah memberitahu dokter
yang akan melakukan operasi untuk Sunggyu. Aku hanya ingin kamu menghibur kedua
orangtua aku, dan kalau bisa kamu tinggal bersama mereka untuk menggantikanku.
Selain itu, jangan beritahu tentang ini pada Sunggyu. Araesso?” -pesan Woohyun
pada Seungyeon sambil berusaha tersenyum-
“iya Woohyun,,, aku pasti
melakukan itu semua” -Seungyeon memegang erat tangan Woohyun-
Beberapa menit kemudian,
datanglah dokter yang akan melakukan operasi pada Woohyun dan Sunggyu. Seungyeon
memeluk orangtua Woohyun yang sangat stress dengan kejadian itu. Mereka
kemudian mengantar Woohyun sampai ke pintu ruang operasi.
Seungyeon dan Sunggyu part :
Setibanya di ruang perawatan Sunggyu,
Seungyeon memberi senyumannya pada Sunggyu dan mendekatinya.
“gimana keadaan kamu? Sudah
membaik?”-tanya Seungyeon pada Sunggyu-
“Iya sudah membaik. Kamu yang
sabar ya? Aku sudah tau semuanya dari Ibuku. Setelah aku sembuh. Kita ke
pemakaman Woohyun ok?” -uangkap Sunggyu pada Seungyeon sambil meneteskan
airmatanya-
“Iya.. sekarang yang penting kamu
istrahat dulu... aku akan menemanimu ^^”-jawab Seungyeon sambil tersenyum pada Sunggyu-
Sunggyu langsung memegang tangan Seungyeon
dan menciumnya. “Mau kah kamu menikah denganku Seungyeon?” –tanya Sunggyu pada Seungyeon
yang masih terbaring-
Kamu ngelamar aku di rumah sakit
nih? Hahahaha.. tapi itu yang membuat kamu berbeda dengan yang lain. Tentu aku
bersedia menikah denganmu” –ucap Seungyeon pada Sunggyu sambil tertawa-
Sunggyu kemudian berusaha bangun
agar bisa memeluk Seungyeon .
The End
Yah,,, Walaupun mungkin bagi yang ngefans ama
Woohyun, ending nya kurang menyenangkan. Namun, Woohyun sudah melakukan
yang terbaik. Hehehehe So'tau ni Authornya XD. Semoga ceritanya dapat
dimengerti ya!!? hehehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar