Sabtu, 23 Maret 2013

I Wanna Say That I Love You - PART I

Author         :     Indah Young
Genre           :     Romance
Pemeran     :    
Nam Woohyun (Infinite) sebagai Woohyun
Han Seungyeon (KARA) sebagai  Seungyeon
Kim Sung Gyu (Infinite) sebagai  Sunggyu 
dan Pemeran Lainnya...



  • Woohyun adalah anak satu-satu dari keluarganya. Jadi, Ia terkesan sedikit manja pada Ayah dan Ibunya. Namun, dia juga tipe cowok humoris saat menemukan teman yang tepat. Dalam cerita ini, Nam Woohyun berperan sebagai Woohyun, yang mencintai Seungyeon sejak pertama kali melihatnya. 
  • Han Seungyeon adalah tipe cewek humoris dan lembut. Dia cewek yang rajin dan baik pada siapapun. Dalam cerita ini, dia berperan sebagai Seungyeon, yang cantik dan ceria. 
  • Kim Sunggyu adalah tipe cowok periang. Namun terkadang ia menjadi cuek. Ia teman lama Seungyeon saat SD dan dalam cerita ini, ia berperan sebagai Sunggyu. 


Saat itu, Woohyun baru saja pindah di sebuah rumah baru yang lokasinya dekat pantai. Setelah membantu mengangkat barang-barang yang bisa ia angkat ke dalam rumah, Woohyun langsung menuju kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka dan kakinya. Kemudian karena sangat lelah, ia langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur pribadinya yang berselimut biru, dengan memegang headset dan mendengarkan lagu kesukaannya hingga membuatnya tertidur lelap.

“Ah~~ mwoyaaa---?” -mencoba membuka mata karena merasa ada seseorang yang memanggil namanya, dan ternyata itu adalah ibunya yang mencoba untuk membangunkannya- 


“Woohyun-ah , bangun!!! ini udah jam 5 sore. Harusnya kamu mandi, trus makan . Ibu sudah membuatkan makanan kesukaanmu, tadi ibu ama ayah udah makan duluan. Karena ibu lihat kamu lelah sekali, jadi ibu ragu untuk membangunkanmu. Oya, Ibu ama Ayah mau keluar ke toko untuk membeli beberapa barang dan makanan.” -kata Ibu Woohyun sambil mengelus rambut Woohyun yang manja-

“nae omma, araesso...” -Woohyun langsung beranjak berdiri dari tempat tidur dan menengok ke jendela-

“kamu ngg’ apa-apa kan di rumah sendiri?”-tanya Ibu Woohyun kepada Woohyun dengan muka sedikit khawatir-

“Aaaa~~, gwenchana... jangan lupa beliin aku es cream.” -Woohyun berkata sambil menuju kamar mandi untuk mandi-

Woohyun Part :

Setelah mandi, Woohyun berpakaian rapi deangan baju warna putih dan celana coklat tua. Saat ingin menutup jendela kamarnya yang masih terbuka, tidak sengaja Woohyun melihat ke rumah sebelah (tetangganya), ada perempuan cantik yang sedang duduk menulis di teras rumahnya. 

“waaaaooo, beautiful girl...” “ dia siapa ya? Ko’ tiba-tiba detak jantung aku keras banget? Ah~ ngg’ ngg’. Tapi, ngg’ ada salahnya juga kan kalau aku kenalan ama dia”. -gumam Woohyun dalam hati sambil tersenyum-

Jarum jam menunjuk angka 5 lewat 30 menit. Woohyun kemudian keluar ke halaman rumahnya sambil menunggu ibunya. Saat Woohyun balik ke kiri, perempuan cantik yang ia lihat tadi secara tiba-tiba melihat ke arahnya. Woohyun kemudian memberikan senyuman termanisnya pada perempuan itu, dan Woohyun bahagia sekali saat perempuan itu membalas senyumannya. Walaupun hatinya masih bertanya-tanya, siapakah dia?, Namun Woohyun hanya berfikir kalau suatu saat nanti ia pasti bisa berkenalan dengan perempuan itu.
(author tiba” koment) ->karena secara mereka kan tetanggaan. @@




















Seungyeon Part:

Seungyeon yang sedang menulis di halaman rumahnya juga ternyata merasakan  hal yang sama. Ia merasa kalau ia sudah terhipnotis oleh senyuman Woohyun. Sebenarnya ia masih ingin melihat Woohyun, tapi karena sedikit gengsi, ia tidak mau nengok lagi. 

“sepertinya dia anak baru disini :/ ”-pikir Seungyeon sambil tersenyum-

Seungyeon kemudian masuk ke rumahnya dan langsung menuju kamar pribadinya untuk istirahat. Namun, neneknya memanggilnya untuk makan malam dulu. Ia akhirnya ke meja makan dan menikmati hidangan makan malam bersama neneknya.
 
Woohyun part:

Malam itu, Woohyun terlihat bahagia sekali, mungkin karena Ibunya membelikan pesanan es cream nya. Sampe” ia lupa untuk makan malam. Tapi, ayahnya langsung menarik es cream yang Woohyun pegang. 

“Woohyun!! Kamu ngg’ boleh makan es cream ini sebelum kamu makan malam. Araesso?” –kata Ayah Woohyun sambil mengambil es cream yang ada di tangan Woohyun-. 

Woohyun langsung shock dan mencemberutkan bibirnya.

“aah~~~ wae? wae? wae?, Ayaaah! ” – Woohyun langsung menuju meja makan dan berusaha secepat mungkin bisa menghabiskan makan malamnya- . 

Akhirnya Woohyun menghabiskan makanan yang ada di piringnya dan tertawa sambil melihat ayahnya yang masih menyimpan es cream tersebut di kulkas. 

“Ayah! Aku udah makan malam kan? Sekarang, berikan es cream aku...hehehehe” –Woohyun tertawa mendekat sambil merayu ayahnya yang heran karena ia merasa kalau Woohyun cepat sekali menghabiskan makan malamnya-. 

Ayah Woohyun langsung mengambilkan es crem yang disimpannya, kemudian memberikannya pada Woohyun.

”waah, hebat sekali ya kamu makan, cepat banget!”-Kata Ayah Woohyun sambil melirik ke Woohyun- . 

Ibu Woohyun hanya tersenyum-senyum melihat Woohyun dan Ayahnya.

Setelah makan malam, Woohyun beranjak dan menuju kamarnya.
”Omma, Appa, aku ke kamar  ya? Cape’ banget nih...”-Woohyun memegang lehernya yang kemudian masuk ke kamarnya-


Woohyun dan Seungyeon part: 
                
Tepat jam 6 pagi, alarm Woohyun berbunyi. Woohyun kemudian mematikan alarm nya dan bergegas bangun karena ia harus lari pagi. Ia membereskan tempat tidurnya terlebih dahulu, lalu menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya. Dengan semangat, ia mengganti pakaiannya lalu keluar untuk berolahraga (lari pagi). Ibunya yang melihatnya, langsung menegurnya.

”Woohyun-ah, kamu mau lari pagi ya sayang?”-Ibu Woohyun  menanya Woohyun sambil menyiapkan sarapan untuk keluarga mereka- . 

Woohyun langsung berbalik dan tersenyum pada ibunya.   
        
”nae, omma...”-kata Woohyun yang kemudian berlari-lari santai menuju halaman rumahnya-

Tiba-tiba, ia merasa ada yang aneh. Ia langsung menoleh ke kiri, dan ternyata Seungyeon juga sedang bergegas keluar rumah untuk lari pagi. Woohyun berpura-pura tidak melihatnya dan terus berjalan melewati rumah Seungyeon. Namun, tepat depan rumah Seungyeon, ia bersamaan dengannya. Woohyun langsung menegurnya. 

“annyeong!”- Woohyun melihat ke perempuan itu dan menunduk-. 

Seungyeon yang sangat senang bisa bertemu dengan Woohyun, langsung menyapanya balik.

”nae,,,annyeong!”-Seungyeon tersenyum manis dan menunduk pada Woohyun-. 

Setelah Woohyun dan Seungyeon berlari beberapa meter di sekitar kompleks rumah mereka, mereka mencoba mencari tempat istirahat. Akhirnya mereka memilih untuk duduk di pinggir pantai. Mereka baru memulai untuk berkenalan. Karena, saat lari tadi, mereka masih malu untuk mengobrol. Mereka hanya saling senyum. 

“Oya, kita belum berkenalan nih, maksud aku, aku belum tau nama kamu siapa, hahaha”- Seungyeon menoleh pada Woohyun sambil mengulurkan tangannya-

“Oh iya ya, aku Woohyun, kamu siapa”- Woohyun menyambut uluran tangan Seungyeon-

“aku Seungyeon, kamu ko’ bisa pindah kesini? Emang tempat tinggal lama kamu kenapa?”-Seungyeon terlihat serius menanyakan tentang itu-

“aku ngg’tau kenapa, firasat aku tuh pengen pindah kesini, mungkin karena aku akan menemukan cinta pertama aku disini, dan itu kamu.”- Woohyun menatap Seungyeon yang tersenyum mendengar kata-katanya-

“aaaaaa aku tu serius Woohyun, kamu ko’ malah bcanda sih jawabnya”- Seungyeon tersenyum kemudian mencemberutkan bibirnya-

“hehehe mianhae, sebenernya itu karena Ayah aku dipindahin kerja kesini, jadi aku ama Ibu ikut kesini deh. Tapi kata-kata ku yang pertama tadi juga bener ko’. Pertama kali aku melihat kamu tuh, jantung aku berdetak keras. Ngg’ tau deh kenapa”- Woohyunmelihat Seungyeon sambil menulis gambar love di pasir dan menunjukkannya pada Seungyeon-.

“haaahh? Chinjja? Ckckckck. Kamu emang pinter ngegombal ya Woohyun, aku salut deh ama gombalan kamu, sampe-sampe aku jatuh dalam gombalan manis kamu. hahaha”- Seungyeon mencoba membuat suasana lebih ceria sambil menertawai Woohyun yang ulahnya makin jadi aja-.

“hahahahaha gitu ya? Bagus deh kalau kamu bisa jatuh dalam gombalan aku. Tapi gombalan aku itu serius lo? Hehehe. Oya, kapan-kapan, kamu jalan-jalan ke rumah aku ya? Mungkin kita bisa ngobrol ama belajar bareng. Ya?” – Woohyun tertawa dan berharap Seungyeon menerima tawaran ke rumahnyauntuk belajar bareng–

“ummm,, iya , nanti aku jalan ke rumah kamu”- Seungyeon tersenyum  yang kemudian mengajak Woohyun balik–

Woohyun dan Seungyeon kemudian balik ke rumah masing-masing. Seungyeon yang lebih dulu tiba di rumahnya, berpamitan pada Woohyun. Selain itu, mereka saling bertukaran nomor handphone. Bahkan mereka sempat berfoto-foto saat di pantai tadi. *authornya jadi sok tau nih XD*

Woohyun Part :

Dalam perjalan menuju rumahnya, Woohyun membuka handphonenya sambil melihat-lihat kembali foto-foto Seungyeon yang ada di handphonenya. Bahkan Woohyun langsung menset salah satu foto Seungyeon menjadi walpaper Hp nya. 

‘’ahaaa,,, cheotta, cheotta!”- Woohyun terlihat sangat senang saat berhasil menset foto Seungyeon menjadi walpaper Hpnya-.

Tibalah Woohyun di rumahnya, membuka pintu rumahnya dengan penuh semangat dan senyuman manis. Woohyun kemudian masuk ke kamarnya untuk mandi. Setelah itu, Woohyun menuju meja makan untuk sarapan. Sambil makan, Woohyun berbisik dalam hati, ”semoga Seungyeon bentar sore datang kesini deh..”. 

Setelah sarapan, Woohyun pergi bersama ayah dan ibunya untuk mendaftar ke sebuah sekolah SMA yg cukup terkenal di daerah itu, dan Woohyun pun di terima. Ia tidak menyangka kalau ia akan 1 sekolah dengan Seungyeon, Woohyun sangat senang dengan hal itu. Ia berfikir pasti akan selalu pergi bersama Seungyeon ke sekolah. 

“waaaahh, aku bisa membonceng Seungyeon ke sekolah, semoga aja dia mau deh... aku harus bisa mendapatkan hati Seungyeon” – Woohyun meletakkan telapak tangannya ke dada sambil merenung dan tersenyum-senyum-.

Woohyun pun balik ke rumahnya, dan langsung merebahkan tubuhnya ke tempat tidurnya. Woohyun merasa sangat lelah, dan untungnya ia sudah makan diluar bersama Ibu dan Ayahnya. Woohyun kemudian tidak lupa memasang alarm agar tidak telat bangun sorenya, karena ia berfikir kalau Seungyeon pasti datang ke rumahnya hari itu. 

Alarm Woohyun pun berdering keras, sampai-sampai Woohyun bangunnya seperti habis mimpi buruk. Woohyun bergegas munuju ruang belajarnya dan merapikan buku”nya. Setelah itu, Woohyun masuk ke kamar mandi dan berpakaian sekeren mungkin. Suasana sore itu sangat baik. Woohyun mencari headset kesayangannya dan mendengarkan musik sambil membaca buku di ruang belajarnya. 

Woohyun dan Seungyeon part :

Tiba-tiba, Woohyun mendengar suara ketukan pintu, ia kemudian berjalan menuju pintu dan ternyata yang datang adalah Seungyeon. Ia langsung mengajak Seungyeon ke ruang belajarnya untuk ngobrol-ngobrol. 

“Annyeonghaseyo!”-salam Seungyeon pada Woohyun- . 

“Nae, annyeong Seungyeon... ayo’ masuk...kita ke ruang belajar aku aja ya? Kita ngobrol-ngobrol disana.”- Woohyun mengajak Seungyeon sambil mengambil 2 cangkir teh hangat dan menuju ruang belajar-.

Mereka kemudian duduk sambil meminum teh hangat tadi. Dan saat ini, mereka sudah lumayan dekat dan tidak enggan-enggan lagi untuk ngobrol lebih akrab.

“Woohyun, kamu udah mendaftar kan? Jadi, kita bisa ke sekolah bareng kan?”-kata Seungyeon pada Woohyun sambil mendekati Woohyun-.

“oh iya, pastinya... padahal aku baru aja mau ngomong gitu juga ama kamu. Eh, kamu duluan ngomong” -Woohyun tertawa yang kemudian mengambil teh hangat yang ada di depannya-. 

“hahaahaha... oya? Ngg’ apa-apa lah, lagian pertanyaannya juga sama.”-kata Seungyeon yang seakan g’mau ngalah-.

“Iya sayang...... anio, anio, ...mianhae... maksud aku iya Seungyeon ”-ucap Woohyun sambil tersenyum malu-. 

Seungyeon yang mendengarnya hanya tersenyum dan mengolok Woohyun sambil mengeluarkan lidahnya. 

“Seungyeon,,, kamu kalau ngeliat aku ngg’ usah senyum dong!”-ucap Woohyun sambil tersenyum-.

“wae? Apa salah?”-muka Seungyeon langsung cemberut karena heran dengan ucapan Woohyun-.

“karena aku ngg’ sanggup ngeliat senyuman kamu... hahahaha. Kamu cute banget! Swear deh... aku tau ini gombal dan aku akui itu. Tapi aku jujur ko’, cuman aku sengaja mengatakannya dengan sedikit lebbay, hahaha”-Woohyun mulai tertawa malu sambil menutup mukanya dengan buku yang ada disampingnya-. 

“hahaha Woohyun! Kamu tu yah? Kamu tau ngg’? itu lah tujuan aku... aku ingin membuatmu nyaman dalam senyumanku! , hahahaha just kidding, just kidding Woohyun...” -Seungyeon tmencoba membalas kata-kata Woohyun asal-asalan-.

“Oya Seungyeon, kamu hanya tinggal berdua ama nenek kamu ya? Emang Ayah ama Ibu kamu dimana?”- Woohyun bertanya pada Seungyeon dengan raut wajah yang serius campur penasaran-.

“Iya Woohyun, aku emang cuman tinggal berdua ama nenek aku. Waktu itu kami mengalami kecelakaan mobil saat perjalanan menuju sebuah tempat permainan anak-anak, trus ayah dan Ibu aku meninggal sebelum dibawa ke rumah sakit. Sedangkan aku masih tertolong. Saat itu, umur aku sakitar 7 tahun. Tapi sekarang aku udah ikhlas ko’ dengan semua itu.”- Seungyeon meneteskan airmata saat mencoba kembali menceritakan apa yang terjadi pada keluarganya, sambil tersenyum mencoba mengikhlaskan semua yang sudah terjadi-.

“aaah~~ mianhae... uljima! Aku ngg’ bermaksud mengingatkanmu lagi pada kejadian yang membuatmu sakit. Maaf yah?”-muka Woohyun terpancar rasa penyesalan atas pertanyaannya pada Seungyeon sambil mencoba menghibur Seungyeon agar tidak sedih lagi-

“anio,,, gwenchana... aku udah ikhlasin semuanya. Gokchongma!”-Seungyeon memperihatkan wajah cerianya pada Woohyun agar Woohyun tidak khawatir -

“Syukurlah ...” –Woohyun mengusap dadanya melihat Seungyeon yang tersenyum-

“Aku balik dulu yah Woohyun! Sampai ketemu besok. Annyeong!!!”- Seungyeon berpamitan pada Woohyun sambil melambaikan tangan kanannya-

“ooh nae,, annyeong!!! Jangan lupa aku akan menunggumu di depan besok...”- Woohyun melambaikan tangannya sambil mengingatkan Seungyeon untuk bergi ke sekolah bareng-   
  
Woohyun kemudian bergegas melihat sepeda yang baru saja dibelikan Ayahnya. Ia memeriksa sepedanya jangan sampai ada yang rusak, karena ia akan membawanya ke sekolah bersama Seungyeon. Karena sepedanya baik-baik saja dan tidak lecet, ia hanya mencuci dan menyimpannya di ruang kosong rumahnya.


 Woohyun, Seungyeon dan Sunggyu Part :

Ke esokan paginya, setelah sarapan, Woohyun bergegas memakai sepatunya. Setelah itu, Woohyun berpamitan ama Ayah dan Ibunya dan mengambil sepedanya menuju ke depan rumah Seungyeon untuk membonceng Seungyeon ke sekolah mereka.

Di tengah perjalanan Woohyun dan Seungyeon tertabrak salah seorang pengendara sepeda yang juga berpakaian seragam sekolah dengan model dan warna yang sama seperti yang mereka pakai. Karena Woohyun tidak bisa mengendalikan sepedanya, mereka akhirnya jatuh. Namun, untungnya mereka tidak tergores parah atau pun luka.

“kyaaa, kamu gimana sih? Ko’ bisa nabrak kita? – Woohyun menoleh ke lelaki (Sunggyu) yang baru saja menabrak mereka dengan wajah kesal  sambil melihat keadaan Seungyeon -,,,

”Seungyeon gwenchana? Ah, mianhae...”-Woohyun langsung bertanya ke Seungyeon -

“aah... gwenchana, gwenchana...siapa sih Woohyun? Ko’ dia g’bisa ngeliat ada pengendara lain? Untung aja aku ngg’ luka.”- Seungyeon bertanya kepada Woohyun karena penasaran dengan orang yang sudah menabrak mereka sambil melirik ke bagian depan -

Sunggyu merasa bersalah karena sudah menabrak Woohyun dan Seungyeon, bergegas melepas sepedanya dan langsung mendatangi mereka. 

 “annyeong! Aaaa, mianhae, cheongmal mianhae... saya bener” ngg’ sengaja nambrak kalian”-Sunggyu mencoba menenangkan Woohyun dan Seungyeon dan meminta maaf-.

“sepertinya aku mengenal wanita ini?”-gumam Sunggyu dalam hati-. “um,,, kamu pasti Seungyeon kan?”-wajah Sunggyu terlihat ceria dan berharap kalau tebakannya benar-.

Seungyeon sedikit heran. Namun, setelah sedikit berfikir, Seungyeon langsung teringat oleh seseorang. “Kamu Kang Sunggyu ya?”-Seungyeon mencoba menebak seseorang yang terlintas dalam fikirannya-.

“Nae, aku Sunggyu. Aku tidak menyangka bisa bertemu lagi denganmu Seungyeon. Gwenchana?”-Sunggyu sangat bahagia bisa bertemu Seungyeon dan langsung mencek keadaan Seungyeon-.

Woohyun sangat heran melihat kejadian itu, sampai-sampai ia tidak dihiraukan oleh Seungyeon dan Sunggyu. Bahkan, jam pun sudah menunjukkan beberapa menit lagi akan masuk sekolah, Seungyeon dan Sunggyu masih ngobrol. Woohyun hanya berdiri dan mengamati mereka.

Seungyeon kemudian memperkenalkan Woohyun pada Sunggyu. 

“oya, Min Kyuk! Ini Woohyun, Teman aku.”-Seungyeon berjalan ke arah Woohyun sambil menarik Woohyun untuk bersalaman ama Sunggyu-.

Woohyun pun langsung bersalaman, dan menyapa Sunggyu walaupun masih merasa kesal dengan kejadian tadi. Apalagi dia melihat kalau Seungyeon sangat senang dengan kehadiran teman lamanya, sampai-sampai tidak ada sedikit rasa sakit pun yang Seungyeon rasakan saat jatuh dari sepeda tadi.

“Woohyun, mianhae...! ”-sapa Sunggyu pada Woohyun-

“gwenchana... ! ayo’ berangkat... beberapa menit lagi gerbang ditutup. Aku tidak mau kalau sampai kita terlambat”.-ucap Woohyun pada Seungyeon dan Sunggyu sambil mengambil sepedanya dan membonceng Seungyeon-


To be continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar