Genre : Romance
Pemeran :
Nam Woohyun (Infinite) sebagai Woohyun
Han Seungyeon (KARA) sebagai Seungyeon
Kim
Sung Gyu (Infinite) sebagai Sunggyu
dan Pemeran
Lainnya...
- Woohyun adalah anak satu-satu dari keluarganya. Jadi, Ia terkesan sedikit manja pada Ayah dan Ibunya. Namun, dia juga tipe cowok humoris saat menemukan teman yang tepat. Dalam cerita ini, Nam Woohyun berperan sebagai Woohyun, yang mencintai Seungyeon sejak pertama kali melihatnya.
- Han Seungyeon adalah tipe cewek humoris dan lembut. Dia cewek yang rajin dan baik pada siapapun. Dalam cerita ini, dia berperan sebagai Seungyeon, yang cantik dan ceria.
- Kim Sunggyu adalah tipe cowok periang. Namun terkadang ia menjadi cuek. Ia teman lama Seungyeon saat SD dan dalam cerita ini, ia berperan sebagai Sunggyu.
Saat itu, Woohyun baru saja pindah di sebuah rumah
baru yang lokasinya dekat pantai. Setelah membantu mengangkat barang-barang
yang bisa ia angkat ke dalam rumah, Woohyun langsung menuju kamarnya dan masuk
ke kamar mandi untuk mencuci muka dan kakinya. Kemudian karena sangat lelah, ia
langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur pribadinya yang berselimut
biru, dengan memegang headset dan mendengarkan lagu kesukaannya hingga
membuatnya tertidur lelap.
“Ah~~ mwoyaaa---?” -mencoba
membuka mata karena merasa ada seseorang yang memanggil namanya, dan ternyata
itu adalah ibunya yang mencoba untuk membangunkannya-
“Woohyun-ah , bangun!!! ini udah
jam 5 sore. Harusnya kamu mandi, trus makan . Ibu sudah membuatkan makanan kesukaanmu,
tadi ibu ama ayah udah makan duluan. Karena ibu lihat kamu lelah sekali, jadi
ibu ragu untuk membangunkanmu. Oya, Ibu ama Ayah mau keluar ke toko untuk
membeli beberapa barang dan makanan.” -kata Ibu Woohyun sambil mengelus rambut Woohyun
yang manja-
“nae omma, araesso...” -Woohyun langsung
beranjak berdiri dari tempat tidur dan menengok ke jendela-
“kamu ngg’ apa-apa kan di rumah
sendiri?”-tanya Ibu Woohyun kepada Woohyun dengan muka sedikit khawatir-
“Aaaa~~, gwenchana... jangan lupa
beliin aku es cream.” -Woohyun berkata sambil menuju kamar mandi untuk mandi-
Woohyun Part :
Setelah mandi, Woohyun berpakaian
rapi deangan baju warna putih dan celana coklat tua. Saat ingin menutup jendela
kamarnya yang masih terbuka, tidak sengaja Woohyun melihat ke rumah sebelah
(tetangganya), ada perempuan cantik yang sedang duduk menulis di teras
rumahnya.
“waaaaooo, beautiful girl...” “
dia siapa ya? Ko’ tiba-tiba detak jantung aku keras banget? Ah~ ngg’ ngg’.
Tapi, ngg’ ada salahnya juga kan kalau aku kenalan ama dia”. -gumam Woohyun
dalam hati sambil tersenyum-
Jarum jam menunjuk angka 5 lewat 30 menit. Woohyun
kemudian keluar ke halaman rumahnya sambil menunggu ibunya. Saat Woohyun balik
ke kiri, perempuan cantik yang ia lihat tadi secara tiba-tiba melihat ke
arahnya. Woohyun kemudian memberikan senyuman termanisnya pada perempuan itu,
dan Woohyun bahagia sekali saat perempuan itu membalas senyumannya. Walaupun
hatinya masih bertanya-tanya, siapakah dia?, Namun Woohyun hanya berfikir kalau
suatu saat nanti ia pasti bisa berkenalan dengan perempuan itu.
(author tiba” koment) ->karena
secara mereka kan tetanggaan. @@
Seungyeon Part:
Seungyeon yang sedang menulis di
halaman rumahnya juga ternyata merasakan
hal yang sama. Ia merasa kalau ia sudah terhipnotis oleh senyuman Woohyun.
Sebenarnya ia masih ingin melihat Woohyun, tapi karena sedikit gengsi, ia tidak
mau nengok lagi.
“sepertinya dia anak baru disini
:/ ”-pikir Seungyeon sambil tersenyum-
Seungyeon kemudian masuk ke
rumahnya dan langsung menuju kamar pribadinya untuk istirahat. Namun, neneknya
memanggilnya untuk makan malam dulu. Ia akhirnya ke meja makan dan menikmati
hidangan makan malam bersama neneknya.
Woohyun part:
Malam itu, Woohyun terlihat
bahagia sekali, mungkin karena Ibunya membelikan pesanan es cream nya. Sampe”
ia lupa untuk makan malam. Tapi, ayahnya langsung menarik es cream yang Woohyun
pegang.
“Woohyun!! Kamu ngg’ boleh makan
es cream ini sebelum kamu makan malam. Araesso?” –kata Ayah Woohyun sambil
mengambil es cream yang ada di tangan Woohyun-.
Woohyun langsung shock dan
mencemberutkan bibirnya.
“aah~~~ wae? wae? wae?, Ayaaah! ”
– Woohyun langsung menuju meja makan dan berusaha secepat mungkin bisa
menghabiskan makan malamnya- .
Akhirnya Woohyun menghabiskan
makanan yang ada di piringnya dan tertawa sambil melihat ayahnya yang masih
menyimpan es cream tersebut di kulkas.
“Ayah! Aku udah makan malam kan?
Sekarang, berikan es cream aku...hehehehe” –Woohyun tertawa mendekat sambil merayu
ayahnya yang heran karena ia merasa kalau Woohyun cepat sekali menghabiskan
makan malamnya-.
Ayah Woohyun langsung
mengambilkan es crem yang disimpannya, kemudian memberikannya pada Woohyun.
”waah, hebat sekali ya kamu
makan, cepat banget!”-Kata Ayah Woohyun sambil melirik ke Woohyun- .
Ibu Woohyun hanya
tersenyum-senyum melihat Woohyun dan Ayahnya.
”Omma, Appa, aku ke kamar ya?
Cape’ banget nih...”-Woohyun memegang lehernya yang kemudian masuk ke kamarnya-
Woohyun dan Seungyeon part:
Tepat jam 6 pagi, alarm Woohyun
berbunyi. Woohyun kemudian mematikan alarm nya dan bergegas bangun karena ia
harus lari pagi. Ia membereskan tempat tidurnya terlebih dahulu, lalu menuju
kamar mandi untuk mencuci mukanya. Dengan semangat, ia mengganti pakaiannya
lalu keluar untuk berolahraga (lari pagi). Ibunya yang melihatnya, langsung
menegurnya.
”Woohyun-ah, kamu mau lari pagi
ya sayang?”-Ibu Woohyun menanya Woohyun sambil
menyiapkan sarapan untuk keluarga mereka- .
Woohyun langsung berbalik dan tersenyum pada ibunya.
”nae, omma...”-kata Woohyun yang
kemudian berlari-lari santai menuju halaman rumahnya-
Tiba-tiba, ia merasa ada yang
aneh. Ia langsung menoleh ke kiri, dan ternyata Seungyeon juga sedang bergegas
keluar rumah untuk lari pagi. Woohyun berpura-pura tidak melihatnya dan terus
berjalan melewati rumah Seungyeon. Namun, tepat depan rumah Seungyeon, ia
bersamaan dengannya. Woohyun langsung menegurnya.
“annyeong!”- Woohyun melihat ke
perempuan itu dan menunduk-.
Seungyeon yang sangat senang bisa
bertemu dengan Woohyun, langsung menyapanya balik.
”nae,,,annyeong!”-Seungyeon tersenyum
manis dan menunduk pada Woohyun-.
Setelah Woohyun dan Seungyeon
berlari beberapa meter di sekitar kompleks rumah mereka, mereka mencoba mencari
tempat istirahat. Akhirnya mereka memilih untuk duduk di pinggir pantai. Mereka
baru memulai untuk berkenalan. Karena, saat lari tadi, mereka masih malu untuk
mengobrol. Mereka hanya saling senyum.
“Oya, kita belum berkenalan nih,
maksud aku, aku belum tau nama kamu siapa, hahaha”- Seungyeon menoleh pada Woohyun
sambil mengulurkan tangannya-
“Oh iya ya, aku Woohyun, kamu
siapa”- Woohyun menyambut uluran tangan Seungyeon-
“aku Seungyeon, kamu ko’ bisa pindah kesini? Emang
tempat tinggal lama kamu kenapa?”-Seungyeon terlihat serius menanyakan tentang
itu-
“aku ngg’tau kenapa, firasat aku
tuh pengen pindah kesini, mungkin karena aku akan menemukan cinta pertama aku
disini, dan itu kamu.”- Woohyun menatap Seungyeon yang tersenyum mendengar
kata-katanya-
“aaaaaa aku tu serius Woohyun,
kamu ko’ malah bcanda sih jawabnya”- Seungyeon tersenyum kemudian mencemberutkan
bibirnya-
“hehehe mianhae, sebenernya itu
karena Ayah aku dipindahin kerja kesini, jadi aku ama Ibu ikut kesini deh. Tapi
kata-kata ku yang pertama tadi juga bener ko’. Pertama kali aku melihat kamu
tuh, jantung aku berdetak keras. Ngg’ tau deh kenapa”- Woohyunmelihat Seungyeon
sambil menulis gambar love di pasir dan menunjukkannya pada Seungyeon-.
“haaahh? Chinjja? Ckckckck. Kamu
emang pinter ngegombal ya Woohyun, aku salut deh ama gombalan kamu, sampe-sampe
aku jatuh dalam gombalan manis kamu. hahaha”- Seungyeon mencoba membuat suasana
lebih ceria sambil menertawai Woohyun yang ulahnya makin jadi aja-.
“hahahahaha gitu ya? Bagus deh
kalau kamu bisa jatuh dalam gombalan aku. Tapi gombalan aku itu serius lo?
Hehehe. Oya, kapan-kapan, kamu jalan-jalan ke rumah aku ya? Mungkin kita bisa
ngobrol ama belajar bareng. Ya?” – Woohyun tertawa dan berharap Seungyeon
menerima tawaran ke rumahnyauntuk belajar bareng–
“ummm,, iya , nanti aku jalan ke
rumah kamu”- Seungyeon tersenyum yang
kemudian mengajak Woohyun balik–
Woohyun dan Seungyeon kemudian
balik ke rumah masing-masing. Seungyeon yang lebih dulu tiba di rumahnya,
berpamitan pada Woohyun. Selain itu, mereka saling bertukaran nomor handphone.
Bahkan mereka sempat berfoto-foto saat di pantai tadi. *authornya jadi sok tau
nih XD*
Woohyun Part :
Dalam perjalan menuju rumahnya, Woohyun
membuka handphonenya sambil melihat-lihat kembali foto-foto Seungyeon yang ada
di handphonenya. Bahkan Woohyun langsung menset salah satu foto Seungyeon
menjadi walpaper Hp nya.
‘’ahaaa,,, cheotta, cheotta!”- Woohyun terlihat sangat
senang saat berhasil menset foto Seungyeon menjadi walpaper Hpnya-.
Tibalah Woohyun di rumahnya,
membuka pintu rumahnya dengan penuh semangat dan senyuman manis. Woohyun
kemudian masuk ke kamarnya untuk mandi. Setelah itu, Woohyun menuju meja makan
untuk sarapan. Sambil makan, Woohyun berbisik dalam hati, ”semoga Seungyeon
bentar sore datang kesini deh..”.
Setelah sarapan, Woohyun pergi
bersama ayah dan ibunya untuk mendaftar ke sebuah sekolah SMA yg cukup terkenal
di daerah itu, dan Woohyun pun di terima. Ia tidak menyangka kalau ia akan 1
sekolah dengan Seungyeon, Woohyun sangat senang dengan hal itu. Ia berfikir
pasti akan selalu pergi bersama Seungyeon ke sekolah.
“waaaahh, aku bisa membonceng Seungyeon
ke sekolah, semoga aja dia mau deh... aku harus bisa mendapatkan hati Seungyeon”
– Woohyun meletakkan telapak tangannya ke dada sambil merenung dan
tersenyum-senyum-.
Woohyun pun balik ke rumahnya,
dan langsung merebahkan tubuhnya ke tempat tidurnya. Woohyun merasa sangat
lelah, dan untungnya ia sudah makan diluar bersama Ibu dan Ayahnya. Woohyun
kemudian tidak lupa memasang alarm agar tidak telat bangun sorenya, karena ia
berfikir kalau Seungyeon pasti datang ke rumahnya hari itu.
Alarm Woohyun pun berdering
keras, sampai-sampai Woohyun bangunnya seperti habis mimpi buruk. Woohyun
bergegas munuju ruang belajarnya dan merapikan buku”nya. Setelah itu, Woohyun
masuk ke kamar mandi dan berpakaian sekeren mungkin. Suasana sore itu sangat baik. Woohyun
mencari headset kesayangannya dan mendengarkan musik sambil membaca buku di
ruang belajarnya.
Woohyun dan Seungyeon part :
Tiba-tiba, Woohyun mendengar
suara ketukan pintu, ia kemudian berjalan menuju pintu dan ternyata yang datang
adalah Seungyeon. Ia langsung mengajak Seungyeon ke ruang belajarnya untuk
ngobrol-ngobrol.
“Annyeonghaseyo!”-salam Seungyeon
pada Woohyun- .
“Nae, annyeong Seungyeon... ayo’
masuk...kita ke ruang belajar aku aja ya? Kita ngobrol-ngobrol disana.”- Woohyun
mengajak Seungyeon sambil mengambil 2 cangkir teh hangat dan menuju ruang
belajar-.
Mereka kemudian duduk sambil
meminum teh hangat tadi. Dan saat ini, mereka sudah lumayan dekat dan tidak
enggan-enggan lagi untuk ngobrol lebih akrab.
“Woohyun, kamu udah mendaftar
kan? Jadi, kita bisa ke sekolah bareng kan?”-kata Seungyeon pada Woohyun sambil
mendekati Woohyun-.
“oh iya, pastinya... padahal aku
baru aja mau ngomong gitu juga ama kamu. Eh, kamu duluan ngomong” -Woohyun
tertawa yang kemudian mengambil teh hangat yang ada di depannya-.
“hahaahaha... oya? Ngg’ apa-apa
lah, lagian pertanyaannya juga sama.”-kata Seungyeon yang seakan g’mau ngalah-.
“Iya sayang...... anio, anio,
...mianhae... maksud aku iya Seungyeon ”-ucap Woohyun sambil tersenyum malu-.
Seungyeon yang mendengarnya hanya
tersenyum dan mengolok Woohyun sambil mengeluarkan lidahnya.
“Seungyeon,,, kamu kalau ngeliat
aku ngg’ usah senyum dong!”-ucap Woohyun sambil tersenyum-.
“wae? Apa salah?”-muka Seungyeon
langsung cemberut karena heran dengan ucapan Woohyun-.
“karena aku ngg’ sanggup ngeliat
senyuman kamu... hahahaha. Kamu cute banget! Swear deh... aku tau ini gombal
dan aku akui itu. Tapi aku jujur ko’, cuman aku sengaja mengatakannya dengan
sedikit lebbay, hahaha”-Woohyun mulai tertawa malu sambil menutup mukanya
dengan buku yang ada disampingnya-.
“hahaha Woohyun! Kamu tu yah?
Kamu tau ngg’? itu lah tujuan aku... aku ingin membuatmu nyaman dalam
senyumanku! , hahahaha just kidding, just kidding Woohyun...” -Seungyeon tmencoba
membalas kata-kata Woohyun asal-asalan-.
“Oya Seungyeon, kamu hanya
tinggal berdua ama nenek kamu ya? Emang Ayah ama Ibu kamu dimana?”- Woohyun
bertanya pada Seungyeon dengan raut wajah yang serius campur penasaran-.
“Iya Woohyun, aku emang cuman
tinggal berdua ama nenek aku. Waktu itu kami mengalami kecelakaan mobil saat
perjalanan menuju sebuah tempat permainan anak-anak, trus ayah dan Ibu aku
meninggal sebelum dibawa ke rumah sakit. Sedangkan aku masih tertolong. Saat
itu, umur aku sakitar 7 tahun. Tapi sekarang aku udah ikhlas ko’ dengan semua
itu.”- Seungyeon meneteskan airmata saat mencoba kembali menceritakan apa yang
terjadi pada keluarganya, sambil tersenyum mencoba mengikhlaskan semua yang
sudah terjadi-.
“aaah~~ mianhae... uljima! Aku
ngg’ bermaksud mengingatkanmu lagi pada kejadian yang membuatmu sakit. Maaf
yah?”-muka Woohyun terpancar rasa penyesalan atas pertanyaannya pada Seungyeon
sambil mencoba menghibur Seungyeon agar tidak sedih lagi-
“anio,,, gwenchana... aku udah
ikhlasin semuanya. Gokchongma!”-Seungyeon memperihatkan wajah cerianya pada Woohyun
agar Woohyun tidak khawatir -
“Syukurlah ...” –Woohyun mengusap
dadanya melihat Seungyeon yang tersenyum-
“Aku balik dulu yah Woohyun!
Sampai ketemu besok. Annyeong!!!”- Seungyeon berpamitan pada Woohyun sambil
melambaikan tangan kanannya-
“ooh nae,, annyeong!!! Jangan
lupa aku akan menunggumu di depan besok...”- Woohyun melambaikan tangannya sambil
mengingatkan Seungyeon untuk bergi ke sekolah bareng-
Woohyun kemudian bergegas melihat
sepeda yang baru saja dibelikan Ayahnya. Ia memeriksa sepedanya jangan sampai
ada yang rusak, karena ia akan membawanya ke sekolah bersama Seungyeon. Karena
sepedanya baik-baik saja dan tidak lecet, ia hanya mencuci dan menyimpannya di
ruang kosong rumahnya.
Woohyun, Seungyeon dan Sunggyu
Part :
Ke esokan paginya, setelah
sarapan, Woohyun bergegas memakai sepatunya. Setelah itu, Woohyun berpamitan
ama Ayah dan Ibunya dan mengambil sepedanya menuju ke depan rumah Seungyeon
untuk membonceng Seungyeon ke sekolah mereka.
Di tengah perjalanan Woohyun dan Seungyeon
tertabrak salah seorang pengendara sepeda yang juga berpakaian seragam sekolah
dengan model dan warna yang sama seperti yang mereka pakai. Karena Woohyun tidak
bisa mengendalikan sepedanya, mereka akhirnya jatuh. Namun, untungnya mereka
tidak tergores parah atau pun luka.
“kyaaa, kamu gimana sih? Ko’ bisa
nabrak kita? – Woohyun menoleh ke lelaki (Sunggyu) yang baru saja menabrak
mereka dengan wajah kesal sambil melihat
keadaan Seungyeon -,,,
”Seungyeon gwenchana? Ah,
mianhae...”-Woohyun langsung bertanya ke Seungyeon -
“aah... gwenchana, gwenchana...siapa sih Woohyun? Ko’
dia g’bisa ngeliat ada pengendara lain? Untung aja aku ngg’ luka.”- Seungyeon
bertanya kepada Woohyun karena penasaran dengan orang yang sudah menabrak
mereka sambil melirik ke bagian depan -
Sunggyu merasa bersalah karena
sudah menabrak Woohyun dan Seungyeon, bergegas melepas sepedanya dan langsung
mendatangi mereka.
“annyeong! Aaaa, mianhae, cheongmal mianhae...
saya bener” ngg’ sengaja nambrak kalian”-Sunggyu mencoba menenangkan Woohyun
dan Seungyeon dan meminta maaf-.
“sepertinya aku mengenal wanita
ini?”-gumam Sunggyu dalam hati-. “um,,, kamu pasti Seungyeon kan?”-wajah Sunggyu
terlihat ceria dan berharap kalau tebakannya benar-.
Seungyeon sedikit heran. Namun,
setelah sedikit berfikir, Seungyeon langsung teringat oleh seseorang. “Kamu
Kang Sunggyu ya?”-Seungyeon mencoba menebak seseorang yang terlintas dalam
fikirannya-.
“Nae, aku Sunggyu. Aku tidak
menyangka bisa bertemu lagi denganmu Seungyeon. Gwenchana?”-Sunggyu sangat
bahagia bisa bertemu Seungyeon dan langsung mencek keadaan Seungyeon-.
Woohyun sangat heran melihat
kejadian itu, sampai-sampai ia tidak dihiraukan oleh Seungyeon dan Sunggyu.
Bahkan, jam pun sudah menunjukkan beberapa menit lagi akan masuk sekolah, Seungyeon
dan Sunggyu masih ngobrol. Woohyun hanya berdiri dan mengamati mereka.
Seungyeon kemudian memperkenalkan
Woohyun pada Sunggyu.
“oya, Min Kyuk! Ini Woohyun,
Teman aku.”-Seungyeon berjalan ke arah Woohyun sambil menarik Woohyun untuk
bersalaman ama Sunggyu-.
Woohyun pun langsung bersalaman,
dan menyapa Sunggyu walaupun masih merasa kesal dengan kejadian tadi. Apalagi
dia melihat kalau Seungyeon sangat senang dengan kehadiran teman lamanya,
sampai-sampai tidak ada sedikit rasa sakit pun yang Seungyeon rasakan saat
jatuh dari sepeda tadi.
“Woohyun, mianhae...! ”-sapa Sunggyu
pada Woohyun-
“gwenchana... ! ayo’ berangkat...
beberapa menit lagi gerbang ditutup. Aku tidak mau kalau sampai kita
terlambat”.-ucap Woohyun pada Seungyeon dan Sunggyu sambil mengambil sepedanya
dan membonceng Seungyeon-
To be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar