Sabtu, 23 Maret 2013

I Wanna Say That I Love You - PART II

 
Author         :     Indah Young
Genre           :     Romance
Pemeran     :    
Nam Woohyun (Infinite) sebagai Woohyun
Han Seungyeon (KARA) sebagai  Seungyeon
Kim Sung Gyu (Infinite) sebagai  Sunggyu 
dan Pemeran Lainnya... 
 
Ini adalah part ke II , jadi harus baca part I nya dulu, biar bisa dimengerti ceritanya ^_^ 
 
 
 
Di sekolah ...

Woohyun Part :

Sesampainya di sekolah, Woohyun langsung menyimpan sepedanya di tempat parkiran yang aman. Kemudian, mengajak Seungyeon untuk masuk bersama-sama ke kelas. Namun, saat Woohyun membalikkan badannya, tiba-tiba Seungyeon sudah menghilang entah kemana.
“Seungyeon kemana ya? Padahal aku cuman parkir sepeda, masa’ secepat itu dia menghilang?”-pikir Woohyun dalam hati-. 

Woohyun yang panik bercampur bingung, langsung memencet tombol panggilan yang ada di HP nya, tepat ke nomor Seungyeon. Kesalnya, panggilannya tidak diangkat oleh Seungyeon. 

“hmmm kemana Seungyeon ya? Apa dia sudah masuk duluan ke kelas?”-pikir Woohyun kembali sambil mencari-cari Seungyeon di sekelilingnya-. 

Woohyun berjalan menuju kelas dengan wajah panik dan kesal. Setelah melewati beberapa kelas, akhirnya Woohyun berdiri tepat di depan pintu kelasnya. Woohyun kemudian masuk ke ruang kelas dan melirik kesana kemari mencari tempat duduk untuk dia tempati, karena ini hari pertama Woohyun masuk di kelas itu. 

Woohyun kemudian mendapat tempat duduk baris kedua dari depan. Namun, kagetnya, ternyata Seungyeon sudah ada di ruang kelas dan anehnya ia duduk sendiri, bukan bersama Sunggyu. Woohyun berfikir kira-kira kenapa tadi Seungyeon tidak memberitahukannya kalau ia (Seungyeon) akan masuk lebih dulu ke kelas.

Saat Woohyun sedang berfikir dan bingung, tiba-tiba ada suara yang membuatnya sedikit kaget. Setelah menoleh ke sampingnya,”Oh ternyata Seungyeon”. 

Woohyun dan Seungyeon part :

“Woohyun, maaf ya tadi aku ngg’ bilang-bilang kalau aku masuk lebih dulu ke kelas! Soalnya, tadi pas kamu lagi parkir sepeda kamu, Sunggyu narik tangan aku dan ngajak aku sama-sama masuk ke kelas, padahal aku belum sempet ngomong kalau aku nunggu kamu”-kata Seungyeon pada Woohyun yang sedikit takut kalau sampai Woohyun kesal-

“nae, gwenchana Seungyeon, aku memang tadi khawatir pas noleh ke belakang ngg’ada kamu, kamu tau sendiri kan kalau aku ngg’bisa kehilangan kamu.”-jawab Woohyun pada Seungyeon dengan senyum gombalnya-

“ah~ really? Hahahaha. Oya, aku duduk disini ya?”- Seungyeon tertawa sambil meminta untuk duduk di kursi samping Woohyun karena kebetulan masih kosong-

“oh iya ...silahkan” –jawab Woohyun dengan senyum tipisnya-

“Kamu tau ngg’ Woohyun, Sunggyu itu teman SD aku. Dia anak orang yang berkecukupan dan emang sedikit sombong sih”.- Seungyeon mencoba menceritakan tentang Sunggyu pada Woohyun-

“eeeh, baru saja aku mau menanyakan hubungan kamu dengan Sunggyu. Mmm gitu ya? Pantes aja tadi kamu seneng banget, sampe-sampe kamu jatuh ngg’ ngerasa sakitnya”-ucap Woohyun yang sedikit cemburu pada Seungyeon dengan kejadian di perjalanan tadi saat ke sekolah-

“kok kamu ngomongnya gitu sih? Kamu cemburu ya?”-Seungyeon menunjuk Woohyun dengan senyuman lirih, sambil menaikkan sebelah alis indahnya-

“iya, aku cemburu. Kok kamu tau?”-jawab Woohyun yang sengaja jujur pada Seungyeon dan heran dengan tebakan Seungyeon yang selalu tepat-

“iya dong, hati kamu kan selalu ada di pemikiran aku, jadi saat kamu memikirkan sesuatu, sinyalnya langsung tersambung ke pemikiran aku,,,hahaha”- Seungyeon ngegombal Sunggyu sambil tertawa-

Sesat kemudian, Woohyun dan Seungyeon mendengar suara ketukan pintu. Woohyun dan Seungyeon langsung melihat ke arah pintu kelas mereka yang terbuka. Ternyata saatnya menerima pelajaran. Guru mereka sudah menduduki kursi yang disiapkan dan memberi salam pada mereka. Mereka kemudian serentak menjawab salam Guru Siwon. Woohyun dan Seungyeon pun membuka tas masing-masing dan mengambil buku yang akan dibahas pagi itu.

Sunggyu dan Woohyun part : by Author
Sunggyu (Left) and Woohyun(Right)

Bel istirahat berbunyi, Woohyun sibuk menyelesaikan soal yang belum bisa ia pecahkan saat pelajaran berlangsung tadi, sehingga mau tidak mau, Woohyun harus menyelesaikannya saat itu juga karena Guru Siwon memberinya waktu istirahat untuk mengumpul tugas tersebut. Sedangkan Seungyeon, mulai memegang-megang perutnya yang keroncongan. Seungyeon mencoba mengajak Woohyun ke kantin, dan Woohyun bilang tidak bisa karena Ia harus menyelesaikan soal yang diberikan oleh Guru Siwon. Tapi, belum selesai Woohyun ngejelasin semuanya pada Seungyeon, Sunggyu muncul.

“Waah, kasian sekali ya kamu Woohyun, kamu harus menyelesaikan soal itu sekarang. Padahal kan ini waktu istirahat.”-ucap Sunggyu pada Woohyun yang sengaja memanas-manasi Woohyun karena tidak suka melihat Seungyeon yang begitu akrab dengannya, walaupun itu adalah hari pertamanya bertemu Woohyun sejak menabraknya -

“ah, ngg’ masalah kok buat aku. Dari pada aku ngg’dapat nilai kan? Lagian tadi kan karena aku ngg’bisa menyelesaikan 1 soal di papan tulis aja? Jadinya Guru siwon memberiku tugas seperti ini!” -jawab Woohyun yang sedikit kesal pada Sunggyu karena omongannya yang ngg’sopan-

“ooowww kamu ternyata sensitif juga ya? Kamu sudah tahu nama aku ya? Oh iya, tadi kan aku menyebut namaku pada Seungyeon ya? Mmm ya ya ya.”-Sunggyu menggoyangkan kepalanya sambil tersenyum kecut pada Woohyun-
 

Seungyeon part :

Seungyeon hanya melihat Woohyun dan Sunggyu berdialog satu sama lain. Ia tidak mengomentari apapun juga. Paling sesekali Seungyeon hanya mencemberutkan wajahnya karena heran dengan sikap Sunggyu yang jutek.

”Sunggyu ko’ jadi jutek gini ya? Padahal dulu dia anak yang ceria? Trus kemaren juga dia ceria? Atau apa cuman sama aku aja ya dia ceria ngomongnya? Emang sih aku belum pernah memperhatikan Sunggyu sampai sifat aslinya kayak gimana,!” -pikiran Seungyeon mulai melayang kesana kemari tentang Sunggyu yang menimbulkan banyak pertanyaan dalam hatinya tentang Sunggyu-

Sunggyu dan Seungyeon part :

Sunggyu lalu memanggil Seungyeon untuk ke kantin. Sunggyu memanfaatkan kesempatan ini untuk bisa bersama-sama Seungyeon karena Woohyun sedang mengerjakan tugasnya.

“Seungyeon kita ke kantin ya? Aku lapar banget, kamu juga lapar kan? Aku sempat mendengarmu mengajak Woohyun ke kantin, tapi kamu liat sendiri kan kalau Woohyun sedang menyelesaikan tugasnya?”- Sunggyu berusaha membujuk Seungyeon agar mau ke kantin untuk makan bersamanya -

Seungyeon yang merasa kasian pada Woohyun, langsung menoleh ke Woohyun dan bertanya apakah tidak masalah jika Ia pergi makan bersama Sunggyu. Karena Woohyun mengizinkannya, Seungyeon akhirnya pergi menuju kantin bersama Sunggyu.

Woohyun, Seungyeon, dan Sunggyu part :

Bel pulang pun berbunyi. Woohyun dan Seungyeon langsung memasukkan buku-buku mereka yang ada di atas meja ke dalam tas mereka masing-masing. 

Saat itu, Sunggyu duduk di pojok dan kemudian berdiri menuju Seungyeon yang sedang asik ngobrol bersama Woohyun.

“Seungyeon, aku balik duluan ya? Nanti aku boleh kan sms kamu? ”-Sunggyu berpamitan pada Seungyeon kalau ia akan balik duluan- 

“nae, tentu saja”- Seungyeon menoleh ke sampingnya dan menjawab Sunggyu –



Woohyun (Left) and Seungyeon (Right)
Woohyun dan Seungyeon part :

Setelah semuanya beres, Woohyun dan Seungyeon bergegas untuk pulang. Woohyun mengambil sepedanya dan kemudian membonceng Seungyeon. Setengah perjalanan pun berlalu, dan cuaca siang itu sangat baik. Didukung pemandangan indah rumput hijau dan bunga di samping kiri dan kanan jalan yang membuat mereka beristrahat di sebuah tempat duduk beratap yang sengaja dibuat oleh seseorang untuk menikmati pemandangan di sekitar itu.

“Seungyeon, kamu ngg’ lelah ya? ”-tanya Woohyun pada Seungyeon-

“Lelah sih, emang napa? Oya, gimana kalau kita singgah di tempat itu?”-jawab Seungyeon yang memang ingin sekali beristirahat untuk merilekskan pinggangnya yang agak pegal karena naik sepeda sambil menunjuk tempat duduk yang ada dilihatnya-

“oh ok deh”-sahut Woohyun pada Seungyeon dan menyetujui ide Seungyeon-

Woohyun dan Seungyeon kemudian duduk berdekatan sambil menikmati suasana di sekitar mereka. Kemudian, suasana menjadi hening. Saat itu, Woohyun sempat berfikir kalau ia akan mengungkapkan perasaannya pada Seungyeon, tapi karena masih sangat gugup, ia menunda untuk mengatakannya lain kali.

Woohyun part :

Tiba-tiba, ada sepotong kayu lapuk diatas Seungyeon dari atap tempat itu jatuh tapat ke Seungyeon. Namun, Woohyun lebih dulu melihat kayu itu dan langsung menarik tubuh Seungyeon ke pelukannya. Jantung Woohyun saat itu langsung berdetak kencang.

”ah~ko’ aku merasakan sesuatu yang aneh ya? Aku akhirnya bisa memeluk Seungyeon walaupun ini hanya tiba-tiba terjadi,,, Seungyeon! Aku berharap akan selalu bisa memelukmu seperti ini, aku merasa sangat tenang dan nyaman jika kau bisa bersandar di bahuku setiap saat” - Woohyun berbicara dalam hatinya tanpa melepaskan pelukannya pada Seungyeon dan pemikiran itu sudah mulai melayang jauh dari kenyataan, tanpa merasa kalau ia memeluk Seungyeon sudah beberapa menit. Sampai-sampai Seungyeon memanggil namanya dengan pelan dan lembut-.

“Woohyun...... ”-kata Seungyeon pada Woohyun yang saat itu masih berada dalam pelukan Woohyun-

“nae,, ”- Woohyun menjawab Seungyeon tanpa melepas pelukan eratnya-

“kamu kok meluk aku lama banget? Aku tau kalau tadi kamu meluk aku karena ada kayu yang jatuh, tapi sekarang sudah berlalu beberapa menit dan kamu masih juga memelukku...”-tanya Seungyeon pada Woohyun dengan wajah heran-

 “iya, aku sadar. Aku ngg’tau kenapa Seungyeon, aku merasa tenang bisa memelukmu dengan erat seperti ini. ”-jelas Woohyun pada Seungyeon dengan wajah serius-

Suasananya kini sudah ala-ala film romantis dengan hembusan angin yang sangat menenangkan perasaan Woohyun dan Seungyeon. Woohyun kemudian mengambil tangan Seungyeon dan meletakkannya di dadanya, tepat di jantungnya. 

“kamu tau, jantung aku berdetak sangat cepat, aku masih bingung dengan ini Seungyeon”- Woohyun menatap Seungyeon yang terlihat sedikit gugup dengan keadaan itu dan seakan lebih mendekat pada Seungyeon-. 

Saat itu, Seungyeon sangat deg-deg an saat Woohyun menatapnya sambil memegang tangannya. Seungyeon berfikir apakah Woohyun menyukainya? Mengapa wajah Woohyun semakin dekat ke wajahnya? Ia tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya melihat wajah Woohyun yang sangat tampan. Namun, ia tidak ingin larut dalam keadaan itu, tapi bagaimana ia bisa menghentikan tatapan Woohyun padanya?”-pemikiran Seungyeon pada Woohyun entah sudah sampai kemana-

Saat Woohyun melihat wajah Seungyeon yang gugup, Woohyun sengaja lebih mendekat sambil tersenyum, kemudian terus mendekat ke telinga Seungyeon dan membisik, “kenapa walaupun kau sedang gugup, kau tetap terlihat cantik sih Seungyeon?”- Woohyun berbisik ke telinga Seungyeon sambil melepaskan Seungyeon dari dekapannya dan mengeluarkan lidahnya pada Seungyeon-.

Mendengar kata-kata itu, Seungyeon semakin gugup. Ia hanya berusaha mengendalikan perasaannya agar bisa terlihat biasa saja. Seungyeon kemudian mendorong Woohyun dengan pelan dan mencoba mengubah suasana menjadi lebih santai.

“Kyaa~ kamu ini apa-apaan sih Woohyun. Pulang yuk.... ”- Seungyeon tertawa malu sambil beranjak dari tempat duduknya-

Woohyun hanya duduk di tempatnya dan tersenyum, menandakan kalau Woohyun belum ingin balik. Namun, tangannya langsung ditarik Seungyeon dan akhirnya Woohyun berdiri dan mengambil sepedanya.

Woohyun dan Seungyeon pun balik dan Seungyeon turun tepat di depan rumahnya dan berpamitan pada Woohyun. 

“annyeong Woohyun,,, ”- Seungyeon melambaikan tangannya pada Woohyun-

“nae, annyeong Seungyeon...”- Woohyun tersenyum membalas lambaian tangan Seungyeon-
 
Seungyeon part:

Seungyeon kemudian mandi dan menuju meja makan untuk makan siang bersama neneknya.

“nek, harusnya nenek makan duluan tadi...ngg’ usah nunggu aku pulang sekolah karena ini sudah lewat dari jam makan siang...”- Seungyeon kurang enak terhadap neneknya yang begitu baik padanya sampai-sampai menunggunya makan siang. Seungyeon kemudian menarik kursi dan duduk makan bersama neneknya-

“gwenchana,,, ayo makan...nenek merasa sunyi makan sendiri”- nenek Seungyeon tersenyum pada Seungyeon-

Setelah makan siang, Seungyeon beristirahat di kamarnya, dan merebahkan tubuhnya ke tempat tidurnya. Seungyeon membayangkan betapa lucu dan romantisnya Woohyun. Tapi Seungyeon langsung mengalihkan pemikirannya dan tidak berfikir yang tidak-tidak dulu. Seungyeon tidak ingin pemikirannya terlalu jauh tentang Woohyun, karena Woohyun tidak pernah mengungkapkan perasaan suka padanya. Seungyeon kemudian mengambil buku favoritnya dan membacanya hingga tertidur.

Beberapa jam kemudian...

Jarum jam menunjuk tepat jam 7.00 malam. Seungyeon baru saja makan malam. Dan saat makan malam, neneknya memberitahukan kalau tadi Woohyun datang. Seungyeon kaget dan bilang kenapa dia ngg’ dibangunin.

“Chinjayo? Aah~kenapa nenek ngg’ bangunin aku? Emang Woohyun bilangnya gimana nek?”-Seungyeon mencemberutkan bibirnya pada neneknya-

“dia hanya datang jalan-jalan. Dia juga melarang nenek untuk membangunkanmu karena dia berfikir kalau kamu pasti lelah. Kata Woohyun, nanti dia bakal jalan-jalan kesini lagi. Lagian kan rumah kita bersebelahan, jadi kapan aja bisa ketemu.”-jelas nenek Seungyeon pada Seungyeon-

“nae, nae, araesso ^^”-jawab Seungyeon pada neneknya sambil tersenyum-

Author part : 

Beberapa hari berlalu, pertemanan Seungyeon dan Sunggyu pun sudah sangat akrab. Tetapi beda dengan Sunggyu dan Woohyun, mereka tidak akrab karena Sunggyu yang selalu cemburuan pada Woohyun. Dan Woohyun, tidak ingin memperlihatkan kalau dia dan Sunggyu sangat tidak cocok, walaupun di posisi ini, dia selalu mengalah dan tidak banyak mencampuri urusan Sunggyu.

 

Sunggyu dan Seungyeon part:

Saat itu, tepatnya setelah makan malam, Seungyeon menuju kamar mandi untuk menggosok gigi dan membersihkan wajahnya. Beberapa menit di kamar mandi, akhirnya Seungyeon keluar juga. Saat mengambil HP nya, ternyata ada sms masuk sudah dari beberapa menit yang lalu, pikirnya mungkin saat ia masuk kamar mandi tadi. Seungyeon langsung membuka sms tersebut dan ternyata dari Sunggyu, yang bunyinya:

Seungyeon, aku di depan rumahmu sekarang. Maaf kalau aku tidak memberitahumu sebelumnya kalau aku ingin berkunjung ke rumahmu. Aku ingin mengjakmu keluar. Bisakah kau menemuiku? Aku menunggu di luar.^^

Seungyeon terkejut membaca sms Sunggyu, bukan terkejut karena mengajaknya jalan, tapi terkejut karena Sunggyu yang sudah lama berdiri di depan rumahnya. 

“Ottokhe@@” –Seungyeon langsung membalas sms Sunggyu dan menuju ruang tamu sambil membuka pintu rumahnya-

Mianhae,,, aku baru membuka HP ku. Tunggu, aku segera kesitu ok? ^^

Setelah membuka pintu, Seungyeon menemui Sunggyu dan mengajaknya untuk masuk ke rumahnya dulu sebelum mereka keluar. Setelah meminta izin pada neneknya untuk keluar sebentar, sambil memeperkenalkan Sunggyu, akhirnya mereka pun keluar dengan memakai mobil Sunggyu. 


 
Sunggyu part :

Sunggyu merasa senang sekali bisa mengajak jalan Seungyeon malam itu, ia kemudian mengajak Seungyeon ke suatu tempat untuk bersantai sambil meminum jus.

“Seungyeon, disini tempatnya enak ya? Selain banyak yang menikmati suasana malam mereka disini, hawanya juga terasa nyaman banget.”-tanya Sunggyu pada Seungyeon –

“iya ... bener. Oya, kamu ko’ tumben banget ngajak aku keluar?”-jawab Seungyeon yang kemudian langsung bertanya pada Sunggyu- 

“aku ingin memberitahumu tentang sesutu hal yang aku sedang rasakan”-jawab Sunggyu pada Seungyeon sambil tertawa-

“oya? Apa itu?”-ucap Seungyeon singkat pada Sunggyu-

“aku ingin mengungkapkan perasaan aku yang sangat mencintaimu. Mungkin aku bukan tipe cowok yang romantis yang menembak ceweknya dengan setangkai bunga mawar indah. Tapi aku hanya bisa mengungkapkan perasaanku dengan ketulusan hatiku.”-ungkap Sunggyu pada Seungyeon-

Seungyeon terkejut mendengar ungkapan Sunggyu. Ia malah menginginkan kalau Woohyun yang lebih dulu mengatakannya. Tapi, Seungyeon juga masih ragu dengan hatinya sendiri yang sangat sulit untuk memilih antara Sunggyu dan Woohyun.

“um,,, aku masih belum mengerti dengan hati aku Sunggyu, aku ngg’tau apakah aku mencintaimu juga atau tidak...”-ungkap Seungyeon pada Sunggyu-

“apa itu karena Woohyun? Apa kamu mempunyai perasaan juga terhadap Woohyun?”-tanya Sunggyu pada Seungyeon –

“molla~~” –jawab Seungyeon pada Sunggyu sambil mencemberutkan bibirnya-

“aku mohon Seungyeon, aku janji akan merubah sifatku menjadi yang lebih baik. ”-ungkap Sunggyu pada Seungyeon yang masih berusaha meluluhkan hati Seungyeon-

“araesso Sunggyu. Aku juga memiliki perasaan padamu saat kita masih SD, walaupun hanya sebagai teman,hehehe. Tapi saat ini aku sedikit bingung dengan perasaan aku. Apa aku memilki perasaan lebih padamu atau tidak, mungkin karena aku sedikit gugup. Baiklah, aku menerima cinta mu yang tanpa bunga dan hanya ketulusan hatimu. Yang penting kamu bisa membelikan aku es cream magnum kalau kita lagi jalan. Hahahaha , kidding Sunggyu XD”- Seungyeon merasa tidak ada salahnya ia menjalin hubungan dengan Sunggyu dan menerimanya. Walaupun Seungyeon menjawabnya dengan sedikit lelucon.

“aaah~ makasih Seungyeon. Saranghaeyo!^^”-Sunggyu tersenyum malu dan bahagia karena Seungyeon menerima cintanya-

Sunggyu dan Seungyeon part: 
                                            
Sunggyu dan Seungyeon kemudian berjalan-jalan sebentar, lalu Sunggyu mengantar Seungyeon balik ke rumahnya. Nenek Seungyeon juga sudah mengetahui kalau Sunggyu adalah teman dekat Seungyeon.


Sunggyu dan Woohyun part:

Setelah mengantar Seungyeon ke rumahnya, tidak sengaja Sunggyu bertemu Woohyun di depan jalan sekitar rumah Woohyun.  Woohyun yang berpenampilan simple malam itu dengan jaket tebal berbulu yang di kenakannya, langsung menoleh ke belakang. Sunggyu meminta waktu Woohyun sebentar karena ingin mengatakan sesuatu pada Woohyun.

“Woohyun...aku ingin mengatakan sesuatu padamu.”-Sunggyu memanggil Woohyun pelan sambil memegang bahu Woohyun-

“apa itu? Katakan saja.”-ucap Woohyun pada Sunggyu-

“Aku tau mungkin ini tidak penting untukmu, tapi ini sangat penting untukku. Aku sudah menembak Seungyeon dan kini ia menjadi kekasihku. Aku hanya ingin agar kamu menjaga jarak dengan Seungyeon. Bukan aku ingin merusak hubungan persahabatan kalian, tapi aku tau kalau kamu juga mempunyai perasaan lebih pada Seungyeon dan aku tidak mau kalau sampai hubungan aku dan Seungyeon menjadi tidak baik. Aku harap kamu bisa memahaminya Woohyun.”-Sunggyu mencoba menjelaskan maksud pembicaraannya pada Woohyun -

“Oh,,, sepertinya kamu takut ya kalau kita bersaing secara sehat saja?”-tantang Woohyun pada Sunggyu-

“Aku bisa melakukan hal jahat terhadap Seungyeon kalau kamu membuat hubunganku dan Seungyeon berantakan”-jawab Sunggyu sambil tersenyum kecut pada Woohyun–

“maksud kamu apa Sunggyu? Apa kamu sudah gila? Kalau kamu berbuat sesuatu yang jahat terhadap Seungyeon, itu berarti kamu tidak mencintainya? Kamu jangan membuatku marah padamu seumur hidupku Sunggyu!” -Woohyun memandang Sunggyu dengan pandangan sinisnya-

“aku tidak tau harus berbuat apa Woohyun, mianhae... aku sangat mencintai Seungyeon. Aku akan melakukan apa pun Woohyun, aku berharap kamu merelakan Seungyeon untukku!” -Sunggyu tiba-tiba terlihat menarik nafas panjang dan matanya kini berkaca-kaca. Sunggyu berusaha mengambil hati Woohyun agar bisa merelakan Seungyeon untuknya-

Woohyun masih berfikir panjang dan merasakan sakit yang sangat dalam. Karena dia adalah anak yang tidak tegaan dan kenapa ia harus dihadapkan lagi dengan pilihan yang sulit. Setelah Woohyun berfikir, ia hanya mengingat Ayah dan Ibunya jika ia harus nekat melawan Sunggyu untuk mendapatkan Seungyeon, karena pasti akan berdampak pada Ayah dan Ibunya. Woohyun tidak ingin mengecewakan Ayah dan Ibunya yang sudah memberikan segala kebutuhannya. Tapi di sisi lain, Woohyun tidak bisa melupakan saat ia masih sangat akrab dengan Seungyeon tanpa masalah. Dan pada akhirnya ia memutuskan dan berjanji untuk merelakan Seungyeon.

“Ok, aku rela ko’. Yang penting kamu harus menjaga Seungyeon dan tidak cemburu jika Seungyeon datang ke rumahku karena bagaimana pun aku adalah temannya. Aku janji akan menjaga jarak pada Seungyeon”-ungkap Woohyun dengan mata yang berkaca-kaca pada Sunggyu-

“Gomawo Woohyun,,, aku balik ya?” -Sunggyu tersenyum pada Woohyun sambil menepuk bahu Woohyun –

Woohyun kemudian balik ke rumahnya dengan langkah yang terlihat lelah dan seakan semangat hidupnya hilang. Namun, ia sangat senang jika Seungyeon masih punya waktu untuk berkunjung ke rumahnya.


To be continued ... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar