Author : Indah Young
Genre : Romance
Pemeran :
Nam Woohyun (Infinite) sebagai Woohyun
Han Seungyeon (KARA) sebagai Seungyeon
Kim
Sung Gyu (Infinite) sebagai Sunggyu
dan Pemeran
Lainnya...
Ini adalah part ke II , jadi harus baca part I nya dulu, biar bisa dimengerti ceritanya ^_^
Di sekolah ...
Woohyun Part :
Sesampainya di sekolah, Woohyun
langsung menyimpan sepedanya di tempat parkiran yang aman. Kemudian, mengajak Seungyeon
untuk masuk bersama-sama ke kelas. Namun, saat Woohyun membalikkan badannya,
tiba-tiba Seungyeon sudah menghilang entah kemana.
“Seungyeon kemana ya? Padahal aku
cuman parkir sepeda, masa’ secepat itu dia menghilang?”-pikir Woohyun dalam
hati-.
Woohyun yang panik bercampur
bingung, langsung memencet tombol panggilan yang ada di HP nya, tepat ke nomor Seungyeon.
Kesalnya, panggilannya tidak diangkat oleh Seungyeon.
“hmmm kemana Seungyeon ya? Apa
dia sudah masuk duluan ke kelas?”-pikir Woohyun kembali sambil mencari-cari Seungyeon
di sekelilingnya-.
Woohyun berjalan menuju kelas
dengan wajah panik dan kesal. Setelah melewati beberapa kelas, akhirnya Woohyun
berdiri tepat di depan pintu kelasnya. Woohyun kemudian masuk ke ruang kelas
dan melirik kesana kemari mencari tempat duduk untuk dia tempati, karena ini
hari pertama Woohyun masuk di kelas itu.
Woohyun kemudian mendapat tempat
duduk baris kedua dari depan. Namun, kagetnya, ternyata Seungyeon sudah ada di
ruang kelas dan anehnya ia duduk sendiri, bukan bersama Sunggyu. Woohyun
berfikir kira-kira kenapa tadi Seungyeon tidak memberitahukannya kalau ia (Seungyeon)
akan masuk lebih dulu ke kelas.
Saat Woohyun sedang berfikir dan
bingung, tiba-tiba ada suara yang membuatnya sedikit kaget. Setelah menoleh ke
sampingnya,”Oh ternyata Seungyeon”.
Woohyun dan Seungyeon part :
“Woohyun, maaf ya tadi aku ngg’
bilang-bilang kalau aku masuk lebih dulu ke kelas! Soalnya, tadi pas kamu lagi
parkir sepeda kamu, Sunggyu narik tangan aku dan ngajak aku sama-sama masuk ke
kelas, padahal aku belum sempet ngomong kalau aku nunggu kamu”-kata Seungyeon pada
Woohyun yang sedikit takut kalau sampai Woohyun kesal-
“nae, gwenchana Seungyeon, aku
memang tadi khawatir pas noleh ke belakang ngg’ada kamu, kamu tau sendiri kan
kalau aku ngg’bisa kehilangan kamu.”-jawab Woohyun pada Seungyeon dengan senyum
gombalnya-
“ah~ really? Hahahaha. Oya, aku
duduk disini ya?”- Seungyeon tertawa sambil meminta untuk duduk di kursi
samping Woohyun karena kebetulan masih kosong-
“oh iya ...silahkan” –jawab Woohyun
dengan senyum tipisnya-
“Kamu tau ngg’ Woohyun, Sunggyu
itu teman SD aku. Dia anak orang yang berkecukupan dan emang sedikit sombong
sih”.- Seungyeon mencoba menceritakan tentang Sunggyu pada Woohyun-
“eeeh, baru saja aku mau
menanyakan hubungan kamu dengan Sunggyu. Mmm gitu ya? Pantes aja tadi kamu
seneng banget, sampe-sampe kamu jatuh ngg’ ngerasa sakitnya”-ucap Woohyun yang
sedikit cemburu pada Seungyeon dengan kejadian di perjalanan tadi saat ke
sekolah-
“kok kamu ngomongnya gitu sih?
Kamu cemburu ya?”-Seungyeon menunjuk Woohyun dengan senyuman lirih, sambil
menaikkan sebelah alis indahnya-
“iya, aku cemburu. Kok kamu
tau?”-jawab Woohyun yang sengaja jujur pada Seungyeon dan heran dengan tebakan Seungyeon
yang selalu tepat-
“iya dong, hati kamu kan selalu
ada di pemikiran aku, jadi saat kamu memikirkan sesuatu, sinyalnya langsung
tersambung ke pemikiran aku,,,hahaha”- Seungyeon ngegombal Sunggyu sambil
tertawa-
Sesat kemudian, Woohyun dan Seungyeon
mendengar suara ketukan pintu. Woohyun dan Seungyeon langsung melihat ke arah
pintu kelas mereka yang terbuka. Ternyata saatnya menerima pelajaran. Guru
mereka sudah menduduki kursi yang disiapkan dan memberi salam pada mereka.
Mereka kemudian serentak menjawab salam Guru Siwon. Woohyun dan Seungyeon pun
membuka tas masing-masing dan mengambil buku yang akan dibahas pagi itu.
Sunggyu dan Woohyun part : by
Author
Sunggyu (Left) and Woohyun(Right) |
Bel istirahat berbunyi, Woohyun
sibuk menyelesaikan soal yang belum bisa ia pecahkan saat pelajaran berlangsung
tadi, sehingga mau tidak mau, Woohyun harus menyelesaikannya saat itu juga
karena Guru Siwon memberinya waktu istirahat untuk mengumpul tugas tersebut.
Sedangkan Seungyeon, mulai memegang-megang perutnya yang keroncongan. Seungyeon
mencoba mengajak Woohyun ke kantin, dan Woohyun bilang tidak bisa karena Ia
harus menyelesaikan soal yang diberikan oleh Guru Siwon. Tapi, belum selesai Woohyun
ngejelasin semuanya pada Seungyeon, Sunggyu muncul.
“Waah, kasian sekali ya kamu Woohyun,
kamu harus menyelesaikan soal itu sekarang. Padahal kan ini waktu
istirahat.”-ucap Sunggyu pada Woohyun yang sengaja memanas-manasi Woohyun
karena tidak suka melihat Seungyeon yang begitu akrab dengannya, walaupun itu
adalah hari pertamanya bertemu Woohyun sejak menabraknya -
“ah, ngg’ masalah kok buat aku. Dari pada aku ngg’dapat nilai kan? Lagian tadi kan karena aku
ngg’bisa menyelesaikan 1 soal di papan tulis aja? Jadinya Guru siwon memberiku
tugas seperti ini!” -jawab Woohyun yang sedikit kesal pada Sunggyu karena
omongannya yang ngg’sopan-
“ooowww kamu ternyata sensitif
juga ya? Kamu sudah tahu nama aku ya? Oh iya, tadi kan aku menyebut namaku pada
Seungyeon ya? Mmm ya ya ya.”-Sunggyu menggoyangkan kepalanya sambil tersenyum
kecut pada Woohyun-
Seungyeon part :
Seungyeon hanya melihat Woohyun
dan Sunggyu berdialog satu sama lain. Ia tidak mengomentari apapun juga. Paling
sesekali Seungyeon hanya mencemberutkan wajahnya karena heran dengan sikap Sunggyu
yang jutek.
”Sunggyu ko’ jadi jutek gini ya?
Padahal dulu dia anak yang ceria? Trus kemaren juga dia ceria? Atau apa cuman
sama aku aja ya dia ceria ngomongnya? Emang sih aku belum pernah memperhatikan Sunggyu
sampai sifat aslinya kayak gimana,!” -pikiran Seungyeon mulai melayang kesana
kemari tentang Sunggyu yang menimbulkan banyak pertanyaan dalam hatinya tentang
Sunggyu-
Sunggyu dan Seungyeon part :
Sunggyu lalu memanggil Seungyeon
untuk ke kantin. Sunggyu memanfaatkan kesempatan ini untuk bisa bersama-sama Seungyeon
karena Woohyun sedang mengerjakan tugasnya.
“Seungyeon kita ke kantin ya? Aku
lapar banget, kamu juga lapar kan? Aku sempat mendengarmu mengajak Woohyun ke
kantin, tapi kamu liat sendiri kan kalau Woohyun sedang menyelesaikan
tugasnya?”- Sunggyu berusaha membujuk Seungyeon agar mau ke kantin untuk makan
bersamanya -
Seungyeon yang merasa kasian pada
Woohyun, langsung menoleh ke Woohyun dan bertanya apakah tidak masalah jika Ia
pergi makan bersama Sunggyu. Karena Woohyun mengizinkannya, Seungyeon akhirnya
pergi menuju kantin bersama Sunggyu.
Woohyun, Seungyeon, dan Sunggyu
part :
Bel pulang pun berbunyi. Woohyun
dan Seungyeon langsung memasukkan buku-buku mereka yang ada di atas meja ke
dalam tas mereka masing-masing.
Saat itu, Sunggyu duduk di pojok
dan kemudian berdiri menuju Seungyeon yang sedang asik ngobrol bersama Woohyun.
“Seungyeon, aku balik duluan ya?
Nanti aku boleh kan sms kamu? ”-Sunggyu berpamitan pada Seungyeon kalau ia akan
balik duluan-
“nae, tentu saja”- Seungyeon
menoleh ke sampingnya dan menjawab Sunggyu –
Woohyun (Left) and Seungyeon (Right) |
Woohyun dan Seungyeon part :
Setelah semuanya beres, Woohyun
dan Seungyeon bergegas untuk pulang. Woohyun mengambil sepedanya dan kemudian
membonceng Seungyeon. Setengah perjalanan pun berlalu, dan cuaca siang itu sangat
baik. Didukung pemandangan indah rumput hijau dan bunga di samping kiri dan
kanan jalan yang membuat mereka beristrahat di sebuah tempat duduk beratap yang
sengaja dibuat oleh seseorang untuk menikmati pemandangan di sekitar itu.
“Seungyeon, kamu ngg’ lelah ya?
”-tanya Woohyun pada Seungyeon-
“Lelah sih, emang napa? Oya,
gimana kalau kita singgah di tempat itu?”-jawab Seungyeon yang memang ingin
sekali beristirahat untuk merilekskan pinggangnya yang agak pegal karena naik sepeda
sambil menunjuk tempat duduk yang ada dilihatnya-
“oh ok deh”-sahut Woohyun pada Seungyeon
dan menyetujui ide Seungyeon-
Woohyun dan Seungyeon kemudian duduk berdekatan sambil
menikmati suasana di sekitar mereka. Kemudian, suasana menjadi hening. Saat
itu, Woohyun sempat berfikir kalau ia akan mengungkapkan perasaannya pada Seungyeon,
tapi karena masih sangat gugup, ia menunda untuk mengatakannya lain kali.
Woohyun part :
Tiba-tiba, ada sepotong kayu
lapuk diatas Seungyeon dari atap tempat itu jatuh tapat ke Seungyeon. Namun, Woohyun
lebih dulu melihat kayu itu dan langsung menarik tubuh Seungyeon ke pelukannya.
Jantung Woohyun saat itu langsung berdetak kencang.
”ah~ko’ aku merasakan sesuatu
yang aneh ya? Aku akhirnya bisa memeluk Seungyeon walaupun ini hanya tiba-tiba
terjadi,,, Seungyeon! Aku berharap akan selalu bisa memelukmu seperti ini, aku
merasa sangat tenang dan nyaman jika kau bisa bersandar di bahuku setiap saat”
- Woohyun berbicara dalam hatinya tanpa melepaskan pelukannya pada Seungyeon
dan pemikiran itu sudah mulai melayang jauh dari kenyataan, tanpa merasa kalau
ia memeluk Seungyeon sudah beberapa menit. Sampai-sampai Seungyeon memanggil
namanya dengan pelan dan lembut-.
“Woohyun...... ”-kata Seungyeon
pada Woohyun yang saat itu masih berada dalam pelukan Woohyun-
“nae,, ”- Woohyun menjawab Seungyeon
tanpa melepas pelukan eratnya-
“kamu kok meluk aku lama banget?
Aku tau kalau tadi kamu meluk aku karena ada kayu yang jatuh, tapi sekarang
sudah berlalu beberapa menit dan kamu masih juga memelukku...”-tanya Seungyeon pada
Woohyun dengan wajah heran-
“iya, aku
sadar. Aku ngg’tau kenapa Seungyeon, aku merasa tenang bisa memelukmu dengan
erat seperti ini. ”-jelas Woohyun pada Seungyeon dengan wajah serius-
Suasananya kini sudah ala-ala
film romantis dengan hembusan angin yang sangat menenangkan perasaan Woohyun
dan Seungyeon. Woohyun kemudian mengambil tangan Seungyeon dan meletakkannya di
dadanya, tepat di jantungnya.
“kamu tau, jantung aku berdetak
sangat cepat, aku masih bingung dengan ini Seungyeon”- Woohyun menatap Seungyeon
yang terlihat sedikit gugup dengan keadaan itu dan seakan lebih mendekat pada Seungyeon-.
Saat itu, Seungyeon sangat
deg-deg an saat Woohyun menatapnya sambil memegang tangannya. Seungyeon
berfikir apakah Woohyun menyukainya? Mengapa wajah Woohyun semakin dekat ke
wajahnya? Ia tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya melihat wajah Woohyun yang
sangat tampan. Namun, ia tidak ingin larut dalam keadaan itu, tapi bagaimana ia
bisa menghentikan tatapan Woohyun padanya?”-pemikiran Seungyeon pada Woohyun entah
sudah sampai kemana-
Saat Woohyun melihat wajah Seungyeon
yang gugup, Woohyun sengaja lebih mendekat sambil tersenyum, kemudian terus
mendekat ke telinga Seungyeon dan membisik, “kenapa walaupun kau sedang gugup,
kau tetap terlihat cantik sih Seungyeon?”- Woohyun berbisik ke telinga Seungyeon
sambil melepaskan Seungyeon dari dekapannya dan mengeluarkan lidahnya pada Seungyeon-.
Mendengar kata-kata itu, Seungyeon
semakin gugup. Ia hanya berusaha mengendalikan perasaannya agar bisa terlihat
biasa saja. Seungyeon kemudian mendorong Woohyun dengan pelan dan mencoba
mengubah suasana menjadi lebih santai.
“Kyaa~ kamu ini apa-apaan sih Woohyun.
Pulang yuk.... ”- Seungyeon tertawa malu sambil beranjak dari tempat duduknya-
Woohyun hanya duduk di tempatnya
dan tersenyum, menandakan kalau Woohyun belum ingin balik. Namun, tangannya
langsung ditarik Seungyeon dan akhirnya Woohyun berdiri dan mengambil
sepedanya.
Woohyun dan Seungyeon pun balik
dan Seungyeon turun tepat di depan rumahnya dan berpamitan pada Woohyun.
“annyeong Woohyun,,, ”- Seungyeon
melambaikan tangannya pada Woohyun-
Seungyeon part:
Seungyeon kemudian mandi dan
menuju meja makan untuk makan siang bersama neneknya.
“nek, harusnya nenek makan duluan
tadi...ngg’ usah nunggu aku pulang sekolah karena ini sudah lewat dari jam
makan siang...”- Seungyeon kurang enak terhadap neneknya yang begitu baik
padanya sampai-sampai menunggunya makan siang. Seungyeon kemudian menarik kursi
dan duduk makan bersama neneknya-
“gwenchana,,, ayo makan...nenek
merasa sunyi makan sendiri”- nenek Seungyeon tersenyum pada Seungyeon-
Setelah makan siang, Seungyeon
beristirahat di kamarnya, dan merebahkan tubuhnya ke tempat tidurnya. Seungyeon
membayangkan betapa lucu dan romantisnya Woohyun. Tapi Seungyeon langsung
mengalihkan pemikirannya dan tidak berfikir yang tidak-tidak dulu. Seungyeon tidak
ingin pemikirannya terlalu jauh tentang Woohyun, karena Woohyun tidak pernah
mengungkapkan perasaan suka padanya. Seungyeon kemudian mengambil buku
favoritnya dan membacanya hingga tertidur.
Beberapa jam kemudian...
Jarum jam menunjuk tepat jam 7.00
malam. Seungyeon baru saja makan malam. Dan saat makan malam, neneknya
memberitahukan kalau tadi Woohyun datang. Seungyeon kaget dan bilang kenapa dia
ngg’ dibangunin.
“Chinjayo? Aah~kenapa nenek ngg’
bangunin aku? Emang Woohyun bilangnya gimana nek?”-Seungyeon mencemberutkan
bibirnya pada neneknya-
“dia hanya datang jalan-jalan.
Dia juga melarang nenek untuk membangunkanmu karena dia berfikir kalau kamu
pasti lelah. Kata Woohyun, nanti dia bakal jalan-jalan kesini lagi. Lagian kan
rumah kita bersebelahan, jadi kapan aja bisa ketemu.”-jelas nenek Seungyeon
pada Seungyeon-
“nae, nae, araesso ^^”-jawab Seungyeon
pada neneknya sambil tersenyum-
Author part :
Beberapa hari berlalu, pertemanan Seungyeon dan Sunggyu
pun sudah sangat akrab. Tetapi beda dengan Sunggyu dan Woohyun, mereka tidak
akrab karena Sunggyu yang selalu cemburuan pada Woohyun. Dan Woohyun, tidak
ingin memperlihatkan kalau dia dan Sunggyu sangat tidak cocok, walaupun di
posisi ini, dia selalu mengalah dan tidak banyak mencampuri urusan Sunggyu.
Sunggyu dan Seungyeon part:
Saat itu, tepatnya setelah makan
malam, Seungyeon menuju kamar mandi untuk menggosok gigi dan membersihkan
wajahnya. Beberapa menit di kamar mandi, akhirnya Seungyeon keluar juga. Saat
mengambil HP nya, ternyata ada sms masuk sudah dari beberapa menit yang lalu,
pikirnya mungkin saat ia masuk kamar mandi tadi. Seungyeon langsung membuka sms
tersebut dan ternyata dari Sunggyu, yang bunyinya:
Seungyeon, aku di depan rumahmu sekarang. Maaf kalau
aku tidak memberitahumu sebelumnya kalau aku ingin berkunjung ke rumahmu. Aku
ingin mengjakmu keluar. Bisakah kau menemuiku? Aku menunggu di luar.^^
Seungyeon terkejut membaca sms Sunggyu,
bukan terkejut karena mengajaknya jalan, tapi terkejut karena Sunggyu yang
sudah lama berdiri di depan rumahnya.
“Ottokhe@@” –Seungyeon langsung
membalas sms Sunggyu dan menuju ruang tamu sambil membuka pintu rumahnya-
Mianhae,,, aku baru membuka HP ku. Tunggu, aku segera
kesitu ok? ^^
Setelah membuka pintu, Seungyeon
menemui Sunggyu dan mengajaknya untuk masuk ke rumahnya dulu sebelum mereka
keluar. Setelah meminta izin pada neneknya untuk keluar sebentar, sambil
memeperkenalkan Sunggyu, akhirnya mereka pun keluar dengan memakai mobil Sunggyu.
Sunggyu part :
Sunggyu merasa senang sekali bisa
mengajak jalan Seungyeon malam itu, ia kemudian mengajak Seungyeon ke suatu
tempat untuk bersantai sambil meminum jus.
“Seungyeon, disini tempatnya enak
ya? Selain banyak yang menikmati suasana malam mereka disini, hawanya juga
terasa nyaman banget.”-tanya Sunggyu pada Seungyeon –
“iya ... bener. Oya, kamu ko’
tumben banget ngajak aku keluar?”-jawab Seungyeon yang kemudian langsung
bertanya pada Sunggyu-
“aku ingin memberitahumu tentang
sesutu hal yang aku sedang rasakan”-jawab Sunggyu pada Seungyeon sambil
tertawa-
“oya? Apa itu?”-ucap Seungyeon
singkat pada Sunggyu-
“aku ingin mengungkapkan perasaan
aku yang sangat mencintaimu. Mungkin aku bukan tipe cowok yang romantis yang
menembak ceweknya dengan setangkai bunga mawar indah. Tapi aku hanya bisa
mengungkapkan perasaanku dengan ketulusan hatiku.”-ungkap Sunggyu pada Seungyeon-
Seungyeon terkejut mendengar
ungkapan Sunggyu. Ia malah menginginkan kalau Woohyun yang lebih dulu
mengatakannya. Tapi, Seungyeon juga masih ragu dengan hatinya sendiri yang
sangat sulit untuk memilih antara Sunggyu dan Woohyun.
“um,,, aku masih belum mengerti
dengan hati aku Sunggyu, aku ngg’tau apakah aku mencintaimu juga atau
tidak...”-ungkap Seungyeon pada Sunggyu-
“apa itu karena Woohyun? Apa kamu
mempunyai perasaan juga terhadap Woohyun?”-tanya Sunggyu pada Seungyeon –
“molla~~” –jawab Seungyeon pada Sunggyu
sambil mencemberutkan bibirnya-
“aku mohon Seungyeon, aku janji
akan merubah sifatku menjadi yang lebih baik. ”-ungkap Sunggyu pada Seungyeon
yang masih berusaha meluluhkan hati Seungyeon-
“araesso Sunggyu. Aku juga
memiliki perasaan padamu saat kita masih SD, walaupun hanya sebagai
teman,hehehe. Tapi saat ini aku sedikit bingung dengan perasaan aku.
Apa aku memilki perasaan lebih padamu atau tidak, mungkin karena aku
sedikit gugup. Baiklah, aku menerima cinta mu yang tanpa bunga
dan hanya ketulusan hatimu. Yang penting kamu bisa membelikan aku es
cream
magnum kalau kita lagi jalan. Hahahaha , kidding Sunggyu XD”- Seungyeon
merasa
tidak ada salahnya ia menjalin hubungan dengan Sunggyu dan menerimanya.
Walaupun Seungyeon menjawabnya dengan sedikit lelucon.
“aaah~ makasih Seungyeon. Saranghaeyo!^^”-Sunggyu
tersenyum malu dan bahagia karena Seungyeon menerima cintanya-
Sunggyu dan Seungyeon part:
Sunggyu dan Seungyeon kemudian
berjalan-jalan sebentar, lalu Sunggyu mengantar Seungyeon balik ke rumahnya.
Nenek Seungyeon juga sudah mengetahui kalau Sunggyu adalah teman dekat Seungyeon.
Sunggyu dan Woohyun part:
Setelah mengantar Seungyeon ke rumahnya, tidak sengaja
Sunggyu bertemu Woohyun di depan jalan sekitar rumah Woohyun. Woohyun yang
berpenampilan simple malam itu dengan jaket tebal berbulu yang di kenakannya,
langsung menoleh ke belakang. Sunggyu meminta waktu Woohyun sebentar karena
ingin mengatakan sesuatu pada Woohyun.
“Woohyun...aku ingin mengatakan
sesuatu padamu.”-Sunggyu memanggil Woohyun pelan sambil memegang bahu Woohyun-
“apa itu? Katakan saja.”-ucap Woohyun
pada Sunggyu-
“Aku tau mungkin ini tidak
penting untukmu, tapi ini sangat penting untukku. Aku sudah menembak Seungyeon
dan kini ia menjadi kekasihku. Aku hanya ingin agar kamu menjaga jarak dengan Seungyeon.
Bukan aku ingin merusak hubungan persahabatan kalian, tapi aku tau kalau kamu juga
mempunyai perasaan lebih pada Seungyeon dan aku tidak mau kalau sampai hubungan
aku dan Seungyeon menjadi tidak baik. Aku harap kamu bisa memahaminya Woohyun.”-Sunggyu
mencoba menjelaskan maksud pembicaraannya pada Woohyun -
“Oh,,, sepertinya kamu takut ya
kalau kita bersaing secara sehat saja?”-tantang Woohyun pada Sunggyu-
“Aku bisa melakukan hal jahat
terhadap Seungyeon kalau kamu membuat hubunganku dan Seungyeon
berantakan”-jawab Sunggyu sambil tersenyum kecut pada Woohyun–
“maksud kamu apa Sunggyu? Apa
kamu sudah gila? Kalau kamu berbuat sesuatu yang jahat terhadap Seungyeon, itu
berarti kamu tidak mencintainya? Kamu jangan membuatku marah padamu seumur
hidupku Sunggyu!” -Woohyun memandang Sunggyu dengan pandangan sinisnya-
“aku tidak tau harus berbuat apa Woohyun,
mianhae... aku sangat mencintai Seungyeon. Aku akan melakukan apa pun Woohyun,
aku berharap kamu merelakan Seungyeon untukku!” -Sunggyu tiba-tiba terlihat
menarik nafas panjang dan matanya kini berkaca-kaca. Sunggyu berusaha mengambil
hati Woohyun agar bisa merelakan Seungyeon untuknya-
Woohyun masih berfikir panjang
dan merasakan sakit yang sangat dalam. Karena dia adalah anak yang tidak tegaan
dan kenapa ia harus dihadapkan lagi dengan pilihan yang sulit. Setelah Woohyun
berfikir, ia hanya mengingat Ayah dan Ibunya jika ia harus nekat melawan Sunggyu
untuk mendapatkan Seungyeon, karena pasti akan berdampak pada Ayah dan Ibunya. Woohyun
tidak ingin mengecewakan Ayah dan Ibunya yang sudah memberikan segala kebutuhannya.
Tapi di sisi lain, Woohyun tidak bisa melupakan saat ia masih sangat akrab
dengan Seungyeon tanpa masalah. Dan pada akhirnya ia memutuskan dan berjanji
untuk merelakan Seungyeon.
“Ok, aku rela ko’. Yang penting
kamu harus menjaga Seungyeon dan tidak cemburu jika Seungyeon datang ke rumahku
karena bagaimana pun aku adalah temannya. Aku janji akan menjaga jarak pada Seungyeon”-ungkap
Woohyun dengan mata yang berkaca-kaca pada Sunggyu-
“Gomawo Woohyun,,, aku balik
ya?” -Sunggyu tersenyum pada Woohyun sambil menepuk bahu Woohyun –
Woohyun kemudian balik ke
rumahnya dengan langkah yang terlihat lelah dan seakan semangat hidupnya
hilang. Namun, ia sangat senang jika Seungyeon masih punya waktu untuk
berkunjung ke rumahnya.
To be continued ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar